PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Ketua LSM Warung Konsultasi Rakyat (WRC), Agung Budi, menyayangkan pembangunan gedung Puskesmas Kecamatan Ngebel yang terhenti di saat pembayaran mencapai termin 40 persen.
"Padahal puskesmas merupakan salah satu perpanjangan tangan pemerintah di bidang kesehatan. Kalau begini terus bagaimana masyarakat kecil yang sakit," ujar Agung Budi, Rabu (11/1).
Baca Juga: Ada 2 Papan Nama di Proyek Pembangunan Jembatan Desa Mojopitu
Agung mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada pembangunan puskesmas yang terhenti dan diputus karena tidak sesuai dengan kontraknya. Padahal pihak rekanan yang mengerjakan telah menerima pembayaran termin pertama sebesar 40 persen dari kontrak sebesar Rp 1 miliar atau senilai Rp 400 juta. “Setelah saya lihat ternyata benar,” sambungnya.
Dia juga mengetahui bahwa pihak yang mengerjakan gedung ini merupakan anak dari pegawai Dinas Pekerjaan Umum. Intinya, sebagai LSM Agung menginginkan bupati Ponorogo segera bersikap dengan temuan tersebut karena puskesmas merupakan layanan dasar di bidang kesehatan.
Selain itu, pihaknya juga ingin sistem lelang harus dilihat PT atau CV yang benar-benar mampu. "Jangan sampai pemenang tender dimenangkan karena unsur keluarga, tapi murni keprofesionalan dan mutu serta pengalaman yang ada. Sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali," paparnya.
Baca Juga: Tuntut Proyek Jembatan Rp 200 Juta Diusut, Warga Grogol Galang Uang Koin untuk Kejari Ponorogo
"Jangan sampai masyarakat kecil menjadi korban kesalahan birokrat dalam menentukan pemenang lelang. Masyarakat harus diutamakan dalam pelayanan apapun, termasuk kesehatan," pungkas Budi. (yah/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News