BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Seorang petani di Dusun Centung, Desa Karangdayu, Kecamatan Baureno, Bojonegoro ditemukan tewas di tengah sawah, Kamis (12/1/17) tadi malam. Korban bernama Husen (67), diketahui tewas setelah disambar petir saat mencari ikan di sawah yang jauh dari permukiman.
Menurut Sulasin, salah satu tetangga korban, sekitar pukul 13.30 WIB korban berangkat ke sawah bermaksud mengambil ikan di dalam wuwu atau kerangkeng alat penangkap ikan di sawah. Sekitar pukul 15.00 WIB, hujan deras disertai petir menerjang wilayah setempat.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Awalnya keluarga korban menunggu kok tidak pulang-pulang dari sawah hingga pukul 17.30 WIB. Juga tidak kepikiran kalau korban disambar petir," jelasnya, Jumat pagi (13/1/17).
Kemudian keluarga dan tetangga langsung mencari ke sawah, ternyata korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia tergeletak di pematang sawah. Korban dipastikan meninggal dunia tersambar petir. Sebab, di punggug korban ditemukan bekas luka bakar.
"Korban ditemukan pada pukul 18.00 WIB oleh tiga pemuda. Kemudian diberitahukan kepada keluarga korban dan pada pukul 19.00 WIB jasad korban dievakuasi ke rumah duka," tambahnya.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Selain disertai petir, hujan deras kemarin juga disertai angin kencang di beberapa kecamatan di wilayah Bojonegoro timur. Tercatat ada empat rumah roboh setelah diterjang angin puting beliung itu. Di antaranya tiga rumah di Kecamatan Baureno antara lain milik Paimin dan Kadis warga Dusun Keket, Desa Drajat serta satu rumah milik Munadi warga Desa Banjar Anyar, Kecamatan Baureno rusak tertimpa pohon besar.
"Sedangkan di Kecamatan Kanor sebuah rumah tempat budidaya jamur tiram di Desa Nglarangan juga roboh," jelas Andik Sudjarwo Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, kemarin.
Andik meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan pada saat terjadi hujan deras disertai angin serta petir. Cuaca ekstrem ini, kata dia, akan berlangsung hingga bulan Maret mendatang. (nur/dur)
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News