SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengatakan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya banjir di Jalan Raya Pantura, tepatnya di Desa Pasir Putih Kecamatan Bungatan, pada Senin (23/1). Selain sampah yang menyebabkan banjir, Bupati Situbondo menuding, pekerjaan normalisasi oleh Pemprov Jawa Timur yang tidak selesai, juga menjadi salah satu sebab. Air yang seharusnya mengalir ke timur, ketika air besar, justru mengalirnya ke barat semua.
"Saya dapat informasi dari Pak Wabup. Pekerjaan dari provinsi waktu normalisasi, masih ada gundukan yang masih tidak diselesaikan. Akibatnya ketika air besar, mengalirnya ke barat semua," kata Bupati Dadang Wigiarto, Selasa (24/1), kepada wartawan.
Baca Juga: Dosen Unars Sebut Hutan Gundul Jadi Penyebab Banjir Bandang di Kendit Situbondo
Ia mengungkapkan, terkait dengan banjir yang melanda jalan pantura tepat di depan wisata bahari Pasir Putih, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan sejumlah bahan di lapangan tentang penyebab banjir, sebagai bagian untuk segera membuat kebijakan.
"Misalnya sebagian dari bahan itu, seperti sampah. Sampah itu, bukan hanya sampah ringan namun juga kulit-kulit kelapa yang besar, sehingga menyebabkan air terhambat menuju ke laut, akhirnya airnya meluber," uangkapnya.
Berdasarkan pengumpulan bahan-bahan itu, Bupati Dadang berjanji akan segera melakukan evaluasi dan melakukan aksi nyata dari beberapa bahan yang telah dikumpulkan. Sehingga di daerah jalan raya Pasir Putih, tidak lagi menjadi langganan banjir setiap musim penghujan tiba.
Baca Juga: Banjir di Kendit Situbondo, Kades Klatakan Ingatkan Peran Pemkab untuk Atasi Sejumlah Masalah ini
Saat disinggung tentang dugaan gundulnya hutan di kawasan wisata pasir putih, Bupati Situbondo menjelaskan, Pemkab Situbondo telah melakukan MoU dengan Perhutani. Tinggal pemerintah daerah akan meminta penjelasan lebih lanjut tentang daerah-daerah yang tidak tertanami pohon, dengan perbandingan yang tertanami. Sehingga Pemkab Situbondo mempunyai perkiraan atau asumsi, apakah hujan tersebut berpengaruh besar terhadap serapan tanah di sekitar wilayah Perhutani untuk mengurangi beban air menuju ke laut.
"Kalau masalah penghijauan, itu tidak bisa dilaksanakan dalam waktu pendek. Yang jelas kita saat ini punya skala prioritas dulu. Ketika sisa masa hujan masih ada, jangan sampai kita membiarkan tanpa ada penanganan. Mudah-mudahan cara kita dalam menangani dalam jangka waktu pendek ini bisa menangani terjadinya banjir. Minimal bisa ditangani, dan kalaupun terjadi lagi, tidak separah seperti yang telah terjadi," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kecamatan Bungatan Situbondo menyebabkan banjir di jalur jalan pantura, tepatnya di depan kawasan wisata bahari Pasir Putih Situbondo. Akibat banjir tersebut arus lalu lintas dari Surabaya - Banyuwangi dan sebaliknya tersendat. Selain mengganggu arus lalu lintas, banjir juga merusak sejumlah fasilitas milik Perusahaan Daerah Pasir Putih. Di antaranya, paving yang ada di kawasan gedung serbaguna terkelupas. (stb1/had/rev)
Baca Juga: 194 Hektar Areal Pertanan di Situbondo Terendam Banjir, Kerugian Ditaksir Capai Rp 776 Juta Lebih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News