SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dinas Perhubungan Kota Surabaya mulai melakukan simulasi pengoperasian mesin parkir meter yang terpasang di sekitar Balai Kota Surabaya atau di Jalan Sedap Malam dan Jalan Jimerto. Simulasi itu dibimbing langsung oleh personil Dishub Surabaya, mulai mengarahkan kepada juru parkir hingga kepada pengguna parkir.
Para juru parkir itu memang terlihat gugup dan kaku menggunakan mesin itu. Namun dengan arahan dari Dishub, mereka lambat laun semakin lihai memencet mesin parkir itu. Personil Dishub beserta juru parkir itu sangat ramah melayani pengguna parkir yang ingin mengambil karcis parkir.
Baca Juga: Dishub Surabaya Terima 64 Laporan Tentang Oknum Jukir yang Lakukan Pelanggaran
Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Parkir Tepi Jalan Umum Dishub Surabaya Timur, Tranggono Wahyu Wibowo mengatakan pihaknya sudah mulai melakukan simulasi pengoperasian alat parkir meter sejak kemarin, Senin, (1/2/2017).
Bahkan, ia mengaku pihaknya sudah menemukan beberapa kendala di lapangan, di antaranya adalah SDM para jukir yang memerlukan pelatihan dan kecepatan dalam bertransaksi. Makanya, personil Dishub turut membantu membimbing dan mengarahkan pada saat simulasi itu.
“15 personil dishub sudah siaga di lokasi selama simulasi ini. Kemungkinan, simulasi ini akan berlangsung sekitar satu bulan,” kata Tranggono kepada wartawan Kamis, (2/2/2017).
Baca Juga: Perhatian! Eri Cahyadi Tegaskan Warga Surabaya Jangan Bayar Parkir Bila Tidak Diberi Karcis
Selain itu, kendala lainnya adalah juru parkir yang minim. Saat ini, juru parkir berjumlah 25 jukir dengan 3 pengawas yang terbagi dalam dua shift. Sementara datangnya pegawai Pemkot Surabaya pada waktu pagi, hampir bersamaan, sehingga jukirnya kurang.
Menurut Tranggono, setelah proses simulasi selama sebulan ini, maka langkah selanjutnya Dishub akan melaksanakan kajian penetapan tarif progresif, supaya tarif progresif itu bisa segera direalisasikan.
“Baru nanti sambil jalan pengembangan fungsi alatnya, termasuk penyediaan informasi parkir di kawasan taman surya via mobile aplication,” ujarnya.
Baca Juga: Suara Wali Kota Surabaya di TL Membosankan, Pengendara Kepanasan, Butuh Hiburan
Selama proses simulasi itu, Dishub Surabaya ternyata juga membuat sosialisasi kepada masyarakat melalui Youtube. (yul/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News