GRESIK, BANGSAONLINE.com - Munculnya tulisan G30S/PKI (Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia) di dinding warga di Jalan HOS. Cokroaminto Kecamatan Gresik baru-baru ini, disikapi serius oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) setempat.
MUI menilai tulisan seperti itu bisa jadi bukan hanya sekadar dilakukan oleh orang iseng, tapi sebaliknya, ada dugaan unsur kesengajaan.
Baca Juga: MUI Gresik Gelar Ijtima Sanawi dan Penganugerahan untuk Kecamatan Terbaik
"Makanya, kami memberikan atensi persoalan ini," kata Dewan Penasehat MUI Kabupaten Gresik, KH. Nur Muhammad kepada BANGSAONLINE.com, kemarin.
"Mengapa? Karena tulisan itu dibuat di tempat terbuka (lalu lalang orang lewat). Bukan di tempat tersembunyi seperti di daerah lain," sambungnya.
Lanjut Gus Nur, begitu panggilan akrabnya, MUI meminta agar masyarakat tidak terprovokasi dan terpancing dengan tulisan G30S/PKI tersebut. Sebab, tulisan organisasi terlarang di Indonesia tersebut bisa jadi sengaja dilakukan oleh oknum masyarakat tidak bertanggungjawab yang sengaja ingin menciptakan kekacauan atau gerakan adu domba.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, MUI Gresik Gelar FGD dengan Tema ‘Menolak Serangan Fajar’
Kondisi serupa seperti ini, lanjut Gus Nur, juga pernah terjadi daerah lain. Seperti baru-baru ini terjadi di salah satu pesantren di Madura.
"Menghadapi fenomena ini sementara kita harus bersikap diam dulu, gak usah resah. Namun tetap selalu waspada dan selalu memantau," terangnya.
Namun demikian, Gus Nur mengingatkan supaya masyarakat tidak diam ketika menemukan adanya seseorang yang menuliskan atau membawa atribut maupun simbol-simbol lain berupa G30S/PKI.
Baca Juga: Pejabat Baru Kapolres Gresik Sowan ke Ketua MUI
"Kalau ada masyarakat yang menemukan dan menangkap orang yang menghembuskan G30S/PKI jangan diam. Laporkan ke pihak berwajib. Sehingga, bisa ditelusuri sampai sedetil-detilnya apa motivasi para pelaku," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News