Puluhan Truk Pasir di Sungai Ngobo Dihantam Lahar Dingin Kelud

Puluhan Truk Pasir di Sungai Ngobo Dihantam Lahar Dingin Kelud Sejumlah truk yang masih terjebak di Sungai Ngobo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Lahar dingin Gunung Kelud akibat tingginya intensitas hujan, kembali membawa petaka. Meski tak sampai menimbulkan korban jiwa, namun 25 truk pencari pasar yang berada di Sungai Ngobo Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, terseret arus, Sabtu (25/2) pukul 18.00 petang. Sebagian di antaranya, hancur tergulung lahar yang datang tiba-tiba.

Menurut Danramil Puncu, Kapten (Inf) Wali Fatma, sebenarnya petaka itu bisa dihindari. Sebab beberapa jam sebelumnya, Legimin, salah satu pengurus organisasi masyarakat, sudah mengingatkan 100 unit truk, saat berada di sungai Ngobo, yang merupakan aliran lahar Gunung Kelud.

Baca Juga: BPBD dan FPRB Kabupaten Kediri akan Bentuk Sembilan Pos Lapangan Relawan

Legimin mewanti-wanti, bahwa aliran lahar dingin segera turun seiring intensitas hujan yang tinggi. "Dari peringatan itu, puluhan unit truk berangsur meninggalkan lokasi. Hanya tersisa 25 unit yang masih bertahan, yang akhirnya terseret lahar dingin,” ujar Danramil Puncu, Kapten (Inf) Wali Fatma, Minggu (26/2).

Data yang dihimpun Koramil Puncu, dari 25 truk itu, hanya dua unit yang rusak parah dan masih terjebak disungai Ngobo. Sedangkan, 23 unit truk lainya hanya rusak ringan.

"Puluhan truk pencari pasir yang berada di aliran sepanjang lahar Gunung Kelud seolah tidak ada takutnya, meski pihak keamanan maupun pemerintah kabupaten memberikan larangan. Nyatanya mereka tetap saja nekat," imbuhnya.

Baca Juga: BPBD Fasilitasi Pembentukan Pos Lapangan FPRB Kabupaten Kediri

Sungai Ngobo sendiri, menghubungkan antara Gunung Kelud dengan Sungai Konto, yang kemudian menuju Sungai Brantas. Setiap hujan di puncak gunung, selalu diiringi dengan kiriman lahar dingin dengan debit cukup tinggi dengan membawa batu dan pasir. “Kami tidak henti-hentinya memberikan himbauan, namun mereka tetap saja tidak menggubrisnya,” jelasnya.

Hingga kemarin, aparat bersama ratusan warga setempat, masih mengevakuasi satu unit truk yang masih terjepit antara Bendungan Kurnia dengan batu gunung berukuran besar. Atas kejadian tersebut, pihaknya bersama Polri akan melakukan rapat koordinasi untuk melakukan langkah tegas, atas maraknya galian C ilegal tersebut.(rif/rus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO