PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Alokasi anggaran sebesar Rp 7 miliar untuk rehab ribuan sarana gedung sekolah SD hingga SMPN di Kabupaten pada tahun 2017 dianggap masih terlalu kecil. Dana tersebut dipastikan tidak akan mempu meng-cover ribuan gedung SD di beberapa UPT Pendidikan yang kondisinya rusak.
Minimnya anggaran rehab fisik gedung pendidikan yang bersumber dari dana APBD II membuat Dinas Pendidikan (Disdik) hanya bisa pasrah. Otomatis, Disik hanya akan melakukan rehab sesuai kemampuan anggaran yang sudah dialokasikan Pemkab Pasuruan.
Baca Juga: Ratusan Sekolah SD di Pasuruan yang Mengalami Kerusakan akan Direhab Menggunakan DAK
Hal tersebut diakui oleh H Khasbullah, Kabid Dikdas Disdik Pasuruan, saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com. Ia menyebutkan, dari jumlah 1200 lembaga sekolah SD di Kabupaten Pasuruan, mayoritas sudah banyak yang rusak.
“Tingkat kerusakannya seluruh kedung SD sekitar 20 persen, di mana kerusakan di masing masing lembaga juga bervariatif. Ada rusak sedang maupun ringan,” jelasnya.
Karena kecilnya alokasi anggaran rehab ini, pihaknya dalam pelaksanaan pembangunan akan melakukan seleksi terhadap beberapa usulan yang disampaikan masing masing UPT Pendidikan. Kata Khasbullah, pihaknya akan memprioritaskan usulan yang diprioritaskan UPT agar pembangunan bisa merata.
Baca Juga: Dugaan Kampanye Terselubung, Kepala Dispendikbud Pasuruan Penuhi Panggilan Bawaslu
“Saat ini masih dilakukan evaluasi terhadap usulan pengajuan rehap dari masing masing UPT. Untuk target pelaksanaanya kita belum bisa memastikan,“ tuturnya. (psr3/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News