KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri memberikan lampu hijau, jika ada pihak ketiga yang ingin mengembangkan wisata di kawasan hutan. Bahkan pihak Perhutani membantah telah menerima pengajuan surat izin pengelolaan situs bersejarah yang ditemukan di area gunung klotok kediri dari Dinas Pariwisata Kota Kediri. Justru saat ini pihak perhutani mengajukan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) ke Pemerintah Kota Kediri untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi kawasan wisata.
Kendati demikian, antara Pihak Dinas Pariwisata dan KPH Kediri ternyata memiliki rencana yang sama untuk mengembangkan wisata situs Klotok menjadi wisata sejarah. Bahkan Perhutani berencana mengembangkan tiga titik wisata di kawasan tersebut.
Baca Juga: Tahun Depan, Sumber Corah Pare akan Dibuka Lagi
Administratur Perhutani KPH Kediri Maman Rosmantika mengatakan, selain mengajukan izin TDUP ke Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu satu Pintu kota Kediri, pihaknya juga mengurus izin unrtuk menjadikan situs tersebut sebagai wisata sejarah ke balai cagar budaya. Dan rencananya pihak perhutani akan kerjasama dengan Pemerintah Kota Kediri.
“Kami rencanakan di Gunung Klotok ini menjadi komplek wisata, dan untuk situs Klotok ini akan kerjasama dengan Pemrintah Kota Kediri. Saat ini kami mengajukan ke Cagar Budaya, agar yang meeskafasi situs tersebut balai cagar budaya, dan yang mengelola tentu saja Perhutani, Pemkot dan LMDH,” kata Maman, Senin (20/3).
Lebih lanjut dikatakan Maman, tidak hanya situs yang akan dikembangkan oleh pihak perhutani, dua titik wisata di kawasan tersebut, yakni Puncak Bintang atau view 138, dan air terjun sumber tretes, rencananya juga akan dikembangkan. Tiga lokasi itu nantinya selain menggandeng Pemkot Kediri, pihak perhutani memastikan juga akan menggandeng Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Baca Juga: Nanas Khas Gunung Kelud Jadi Incaran Wisatawan saat Musim Liburan, Segini Harganya
“Untuk Bukit Bintang atau view 138 kita tidak melibatkan Pemkot untuk pengelolaanya, Perhutani dengan LMDH saja. Sedangkan untuk dua lainya yakni situs klotok dan air terjun tretes rencanaya dengan Pemkot dan LMDH. Tentunya dengan sistem PHBM pemberdayaan kepada masyarakat Desa Hutan Bidang Pariwisata dan semoga sebelum lebaran sudah terealisasi,” terangnya.
Sebelumnya Pemerintah Kota melalui Dinas Pariwisata berharap untuk mengelola kawasan tempat ditemukannya beberapa benda yang memiliki nilai sejarah ini. Pemerintah yakin jika penemuan itu hubungan erat dengan situs Gua Selomangleng.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Kediri Nur Muhyar, dia menyakini jika situs tersebut ada sejarah dengan Gua Selomangleng.
Baca Juga: Serunya Liburan di Sumber Kurung Kediri, Bisa Terapi dan Minum Kopi Campur Rempah-Rempah
"Meskipun belum merupakan kajian dari pihak terkait, ini patut diduga kuat bagian dari sejarah Gua Selomangleng. Dan ini ada nilai kesejarahan yang cukup tinggi," tandasnya.
Namun, pihak Dinas Pariwisata mengaku, masih menunggu izin dari pihak perhutani untuk merealisasikan keinginananya menggarap potensi wisata sejarah di kawasan gunung klotok itu.
"Karena ini situs, tentunya ke depan lokasi ini menjadi wisata yang berbasis kebudayaan, namun ya itu tadi masih menunggu sinyal positif dari Perhutani, karena masih dalam kawasan hutan," ujarnya. (rif/rev)
Baca Juga: Jelang Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220, Pemdes Panjer Gelar Kirab Budaya dan Sesuci Tirta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News