Geliatkan Lagi BUMN yang Tak Sehat, Ketua PDIP Gresik Lakukan Pendampingan

Geliatkan Lagi BUMN yang Tak Sehat, Ketua PDIP Gresik Lakukan Pendampingan Ketua DPC PDIP Gresik, Ir. Hj. Siti Muafiyah.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejak tak menjabat sebagai wakil rakyat, Ketua DPC PDIP Kabupaten Gresik, Ir. Hj. Siti Muafiyah ternyata memiliki kesibukan baru.

Dia saat ini intens melakukan pendampingan sejumlah Badan Usah Milik Negara (BUMN) yang ada di Jawa Timur. Di antara BUMN yang sedang digarap saat ini adalah yang bergerak dalam bidang pengelolaan garam.

Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024

"Saya sekarang diminta bantuan sejumlah BUMN untuk konsultan perencana pabrik," kata Muafiyah kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (22/3).

Menurut dia, saat ini dirinya bersama dengan teman-temannya sesama lulusan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya jurusan Teknik Kimia tengah membantu sejumlah BUMN yang kurang sehat, bahkan terbilang mangkrak.

"Saya dan sejumlah teman-teman lulusan UPN jurusan Teknik Kimia tengah berupaya menggeliatkan aktivitas sejumlah BUMN yang kurang sehat. Tim kami ini juga ada yang dari kalangan profesor. Mereka bahkan ikut menyumbang pendanaan," sambungnya.

Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik

"Tahap ini kami konsen menggarap pabrik garam di Sumenep, Madura," terangnya.

Teknisnya, petani-petani garam akan dibangkitkan dengan dibangunkan infrastruktur jalur ke laut untuk memudahkan usaha mereka. Hasilnya, garam-garam buatan petani nanti akan dibeli dan diproses di pabrik garam milik BUMN yang ada.

Lanjut Muafiyah, langkah ini dilakukan agar ketersediaan garam melimpah. Sebab, selama ini Indonesia untuk kebutuhan garam masih impor dari Australia.

Baca Juga: Jelang Konfercab, Jumanto Nyatakan Siap Pimpin PDIP Gresik

"Indonesia ini daerah maritim. Masak garam saja kita masih impor. Makanya ini pekerjaan rumah (PR) kita semua, agar kelak kebutuhan garam kita tidak lagi impor," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO