BLITAR, BANGSAONLINE.com - Tumpahan oli motor berwarna hitam pekat nampak berceceran di ruangan portal masuk kawasan wisata Desa Ngreco, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Kamis (23/03). Tak hanya ceceran oli, nampak beberapa fasilitas portal milik Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Dan Olahraga (Disparbudpor) Kabupaten Blitar tersebut juga nampak rusak.
Didin, salah satu petugas portal membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku kaget saat datang ke portal karena sudah ada ceceran oli, dan beberapa fasilitas nampak rusak. Bahkan petugas terpaksa melakukan aktivitas di luar ruangan selama beberapa jam, sambil menunggu petugas kebersihan membersihkan ceceran oli tersebut.
Baca Juga: Nyepi di Kabupaten Blitar, Desa Pasirharjo Tiadakan Pengeras Suara dan Liburkan Kegiatan Masyarakat
"Ia tadi sempat kaget juga karena semua sudah penuh dengan oli dan beberapa barang rusak," terangnya, Kamis (23/03) siang.
Menurut keterangan salah satu warga Desa Ngreco yang enggan disebutkan namanya, berdirinya portal di Desa Ngreco sejak sekitar dua bulan lalu, memang sudah menimbulkan masalah. Puncaknya adalah seminggu terakhir banyak warga yang memprotes adanya portal tersebut. Pasalnya Disparbudpor dianggap tidak pernah mensosialisasikan adanya portal yang sebelumnya berada di Desa Olak Alen tersebut dengan warga setempat.
"Tiba-tiba portal itu ada di situ, tapi kita sebagai warga sama sekali tidak tahu jika akan ada portal di situ, " papar warga.
Baca Juga: Berstatus Tersangka, Kepala Desa Ngadri Blitar Masih Aktif Menjabat
Meski begitu, ia mengaku tidak tahu secara pasti siapa yang menyiram oli ke dalam portal dan merusak fasilitas.
Lanjutnya, warga juga menduga jika bagi hasil dari portal tersebut tidak jelas. Padahal sebelumnya warga sudah pernah meminta agar pihak Disparbudpor melakukan sosialisasi dan solusi agar warga dan petugas di portal tersebut bisa bekerja sama. Yakni, dengan mengajak warga bergantian menjaga portal. Namun hingga saat ini permintaan warga sama sekali tak digubris.
Baca Juga: Penyidik Polres Blitar Segera Periksa Kades Tersangka Penyelewengan Dana BST
"Petugas jaganya kan sekarang ada 10 orang, tapi kalau malam memang gak dijaga. Maksudnya masyarakat meminta agar warga sekitar diberi jatah jaga pas malam harinya, nantinya uangnya kan bisa masuk desa," imbuhnya.
Warga berharap Disparbudpor segera mengambil langkah dan mencari solusi agar masalah cepat selesai sehingga aktivitas di portal tersebut kembali normal.
"Ya seharusnya mereka permisi dulu sama warga setempat, jangan asal dibangun yang akhirnya justru membuat timbulnya permasalahan seperti ini," pungkasnya. (blt1/tri/rev)
Baca Juga: Kepala Desa di Blitar Jadi Tersangka Dugaan Penyelewengan Dana BST
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News