Tafsir An-Nahl 106: Zaskia Gotik Lebih Mulia Ketimbang Habib Rizieq

Tafsir An-Nahl 106: Zaskia Gotik Lebih Mulia Ketimbang Habib Rizieq Zaskia Gotik

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'ie MAg. . .   

BANGSAONLINE.com - Man kafara biallaahi min ba’di iimaanihi illaa man ukriha waqalbuhu muthma-innun bial-iimaani walaakin man syaraha bialkufri shadran fa’alayhim ghadhabun mina allaahi walahum ‘adzaabun ‘azhiimun (106).

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty

Hampir semua kitab tafsir klasik berpanjanglebar mengomentari ayat studi ini (106). Hal itu karena ayatnya meng-cover banyak persoalan. Dari perspektif sejarah, meliputi perjalanan islam awal mula yang sangat memilukan, dakwah nabi Muhammad SAW yang tersembunyi, kekejaman nonmuslim yang amat brutal, derita pengikut nabi yang pilu. Dari perspektif teologi, di mana seorang muslim dipaksa kafir, apakah menjadi kafir atau tidak. Dari perspektif fikih, yang lazim disebut dengan 'Fiqhul Ikrah". Dari perspektif makna, apakah paksaan itu harus fisis atau psikis dan lain-lain.

Termasuk dari perspektif keadilan, di mana penguasa acap kali berbuat tidak adil dan brutal. Hukum dikendalikan oleh penguasa politik dan terbaca jelas oleh umat. Meski demikian, penguasa tidak pernah jujur mengakui adanya tebang pilih dan keberpihakan itu, meski disodori sekian bukti. Lalu ngotot dan tetap berkoar-koar sebagai pengayom masyarakat, berlaku jujur, profesional, independen tanpa kepentingan, tanpa berpihak kepada pihak manapun.

Itu lagu lama, seperti para penguasa kafir waktu ayat ini turun. Berdalih nasionalisme arab Makkah, nabi dan para sahabat pemeluk islam dihabisi. Dengan tuduhan memecahbelah kesatuan bangsa Makkah, merusak tata nilai tradisi nenek moyang, islam ditekan sedemikian parah dan pengikutnya dibantai habis-habisan.

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia

Komentar di media sangat banyak, baik cetak, elektronik, apalagi media sosial tentang tebang pilih dan keberpihakan penguasa. Dalam hal ini, kepolisian lebih disorot. Semisal Habib Rizieq yang menulis tesis soal Pancasila beberapa tahun silam. Sebuah karya ilmiah yang sudah dipresentasikan di hadapan guru besar penguji dan dinyatakan lulus. Eh, sekarang dituntut oleh anaknya Soekarno. Cepat-cepat polisi merespon dan menggelar perkara. Cepat pula Habib Rizieq ditetapkan sebagai tersangka menodai Pancasila.

Ingat tahun silam, artis penyanyi dangdut yang kerjaannya menebar maksiat, membuka aurat di hadapan umum, bergoyang erotis dengan mengegal-egolkan bokongnya kayak itik, yang selanjutnya kesohor dengan nama Zaskia Gotik. Terbuka di hadapan umum dan mengatakan lambang sila ke lima pancasila adalah Bebek Nungging. Polisi diam saja dan semua keluarga Soekarno juga diam. Barulah aparat negeri ini sedikit membuka mata setelah masyarakat menggugat, lalu merem lagi.

Semua aparat hukum hanya mencep dan memaklumi, hanya dianggap candaan murni, tidak ada unsur kesengajaan, lalu diamini oleh DPR RI setelah Zaskia Gotik sowan. Lebih bejat lagi, di luar dugaan otak waras dan jangkauan akal sehat, pedangdut erotis, yang notabenenya tidak banyak tahu soal pancasila, bahkan menghina Pancasila itu dinobatkan sebagai Duta Pancasila. Spesial perkoro pancasila ini, menurut penguasa negeri ini, ternyata Zaskia Gotik lebih terhormat ketimbang Habib Rizieq.

Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana

Meski tak sama, gayanya serupa dengan zaman jahiliah dulu. Abu Jahal - misalnya - sebagai penguasa selalu membiarkan siapa saja yang menyakiti nabi dan para sahabat. Bahkan dipuji dan disanjung. Pemuda yang meludahi nabi, mereka yang menaruh duri di jalan di mana Nabi lewat di situ, penyair yang pencibir al-Qur'an, pendeta yang merendahkan firman Tuhan sebagai dongeng kuno mendapat pujian. Sementara sahabat yang beriman dianggap rendahan, memecah belah kesatuan bangsa arab, menodai agama nenek moyang dan lain-lain. Lalu disiksa dan dihabisi.

Lihat si Fahmi, pembawa bendera merah putih yang ditulisi arab ketika demo. Sempat mendekam di kantor polisi setelah ditangkap di rumahnya dalam penggerebekan mencekam kayak menangkap bandar narkoba. Salut, pak polisi melaksanakan tugas sesuai undang-undang. Betul, menang ada undang-undangnya, di mana sang saka Merah Putih harus bersih dari coretan apapun.

Yang jadi pertanyaan, kok kasep baru kali ini ditindak. Beberapa demo kemarin-kemarin tak terhitung banyaknya bendera merah putih jibrat tulisan dan gambar. Sebuah stasiun televisi menayangkan sekian banyak hal itu terjadi, tapi polisi diam saja. Apapun dalihnya, ketika Merah putih dicoreti dengan tulisan apa saja, dibubuhi gambar apa saja, nyatanya polisi membisu dan tidak pernah memasalahkan.

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Tentukan Hak Asuh, Nabi Sulaiman Hendak Potong Bayi Pakai Golok

Begitu ada tulisan arab, La ilah illa Allah Muhammad Rasulullah, polisi langsung bertindak, mengusut, menangkap dan menahan. Seperti biasanya, polisi pasti punya alasan pembenar panjang lebar, silakan. Tapi rakyat juga punya rasa, punya hati untuk menilai. Gimana, apa ada miripnya antara tindakan polisi sekarang dengan zaman kafir jahiliah dulu?.

Dari segi alerginya terhadap islam militan, mungkin. Baca sikap Abu Jahal terhadap para sahabat pemeluk islam, seperti dikisahkan pada latar belakang ayat studi ini. Maunya Abu Jahal, tidak boleh ada islam, titik. Jika terpaksa harus ada, ya muslim yang ngalah, lemah, diam saja dan tetap diam meski diinjak-injak.

Begitu halnya nonmuslim dari kalangan pendeta, Yahudi dan Nasrani. Di luar, memang tidak terlihat provokasi mereka di hadapan publik, tapi di dalam gereja mereka aktif menghasut penduduk Makkah dengan menuduh nabi Muhammad SAW sebagai penyihir dan pembohong besar. "sahir kazzab". Kemudian diikuti oleh tokoh setempat, seperti al-Walid ibn al-Mughirah, Abu Sufyan, Nadr ibn Haris, Uqbah ibn Abi Mu'aith, tidak ketinggalan paman Nabi sendiri, Abu Lahab Abd al-Uzza ibn Abd al-Muttalib.

Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Panduan dari Nabi Daud dan Nabi Sulaiman untuk Memutus Kasus Perdata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO