SAMPANG (bangsaonline) - Memasuki H-1 Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, banyak warga yang mengaku masih belum menerima undangan untuk mencoblos di TPS (Tempat Pemungutan Suara) masing-masing. Terutama warga yang tinggal di daerah pedesaan terpencil. Hal itu berdasarkan temuan relawan Team Cakra Sampang.
Ketua Relawan Team Cakra Sampang Aktivis Ahmadmengungkapkan, melihat kondisi ini, sangat memungkinkan adanya penyelewengan terhadap surat suara. Hal itu berdasarkan pengalaman Pileg lalu. “Saya mengaca pada pemilihan yang sebelumnya, banyak penyelewengan terhadap keberadaan surat suara menggunakan trik surat undangan tidak disebar, yang tentunya ada beberapa oknum untuk memenangkan satu pasangan tertentu,” ujarnya, Selasa (8/7).
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada Panwaslu untuk bertindak tegas terhadap kondisi surat undangan yang masih belum tersalurkan seluruhnya. “Kondisi seperti itu yang rawan. Makanya Panwaslu harus tegas,” ungkapnya.
Dia juga meminta kesigapan Panwaslu dan aparat untuk menangani dan mengantisipasikecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi oleh oknum tertentu. “Kinerja Panwas dan aparat kepolisian harus tegas kemungkinan adanya kecurangan dan pelanggaran ini,” imbuhnya.
Terpisah, Ahmad Ripto, bagian Penidakan dan Penanganan Panwaslu Sampang saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui adanya warga yang belum terima kartu undangan pemiilih ini.
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
Harusnya lanjut Ripto, surat undangan tersebut mulai disebar H-3 dan akan berakhir pada H-1. Itu sudah dikoordinasikan dengan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) untuk memantau dan meng-update perkembangan penyaluran undangan tersebut di setiap Kelompok Penyelenggara pemungutan Suara (KPPS)
”Saya akan cek dan mengkoordinasikan kepada PPL untuk menanyakan kepada petugas kenapa belum tersalurkan. Tunggu aja sampai pukul 21.00 wib batas terakhir pemberian undangan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News