Cuaca Tak Menentu, Pelaksanaan Proyek Fisik Irigasi di Pasuruan Ditunda Beberapa Hari

Cuaca Tak Menentu, Pelaksanaan Proyek Fisik Irigasi di Pasuruan Ditunda Beberapa Hari

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pembangunan sejumlah paket fisik irigasi di wilayah Kabupaten Pasuruan yang sudah dilelang hingga kini belum bisa dilakukan penandatanganan kontrak kerja kepada pihak penyedia jasa. Hal ini lantaran lantaran dipengaruhi oleh kondisi curah hujan yang belum juga surut

Hal tersebut diakui oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan, Hanung Widya Sasangka. Ia mengungkapkan bahwa ada 18 paket pekerjaan yang sudah ditender beberapa hari yang lalu. Jumlah proyek tersebut, terbagi 10 pakat proyek APBD Kabupaten Pasuruan dengan nilai Rp 3 miliar. Sementara sisanya, merupakan proyek DAK senilai Rp 13,8 miliar.

Baca Juga: Proyek PLN Tak Punya Amdal dan Menabrak Tata Ruang, Aktivis: Hentikan Sebelum Perizinan Tuntas

Total proyek yang sudah ditender untuk tahap awal, mencapai Rp 16,8 miliar. Proyek fisik tersebut terdiri beragam kegiatan. Mulai pembangunan plengsengan, tanggul dan sejumlah pekerjaan lainnya.

"Untuk kendala teknis memang tidak ada, penundaan pelaksanaannya disebabkan karena faktor cuaca, yakni curah hujan yang belum juga surut. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi saja karena berkaca pada pelaksanaan tahun lalu, proyek yang dalam proses pengerjakan banyak diterjang air bah banjir. Ini antisipasi saja, jangan sampai kendala non-teknis tahun silam kembali terulang dan ini menjadi bahan evaluasi kami untuk tidak terburu-buru melakukan pekerjaan," jelas Hanung.

Pria asal Prigen ini menambahkan, penundaan itu berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukannya. Pihaknya tak menginginkan kejadian tak diinginkan seperti tahun 2016 terjadi. Di mana, sejumlah proyek tersapu air bah, sehingga membuat pelaksanaan proyek terganggu.

Baca Juga: Revitalisasi Pasar Wisata Cheng Hoo Terancam Gagal, Penawar Tunggal PT AJTTP Tak Lulus

“Ada 10 titik lokasi yang diterjang air bah tahun lalu. Ini menjadi evaluasi kami, untuk memulai pekerjaan setelah kondisi cuaca memungkinkan,” tambah dia.

"Mayoritas proyek-proyek fisik di Dinas Sumberdaya air, memang bersentuhan dengan air. Sehingga, harus ekstra hati-hati dengan tetap mempertimbangkan waktu pelaksanaan yang ada. Kemungkinan satu minggu lagi baru bisa dimulai pekerjaannya. Kalau cuaca benar-benar sudah memungkinkan," pungkasnya. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO