TUBAN, BANGSAONLINE.com - Banjir yang terjadi tiap tahun di Kabupaten Tuban, terutama di kawasan bantaran Sungai Bengawan Solo, ditanggapi dengan serius oleh Pemerintah Kabupaten Tuban. Salah satunya dengan membangun tanggul sepanjang 25 kilometer di kawasan Bengawan Solo, tepatnya di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Soko dan Kecamatan Rengel.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Budi Wiyana kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (19/4) mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Balai Besar Bengawan Solo (BBWS) melalui Dinas PU dan BPBD untuk pembangunan tanggul tersebut.
Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir
"Kita melalui Dinas PU dan BPBD untuk selalu koordinasi dengan BBWS selaku pelaksana teknis, akan melakukan secara bertahap untuk pembebasan lahan," ujar Budi kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (19/4).
Budi menegaskan, selama ini pembangunan tanggul baru berjalan sekitar 25 persen dari total tanggul sepanjang 25 kilometer. Alokasi dana dari pemkab sekitar Rp 10-15 miliar tiap tahun hanya terserap sekitar Rp 5-7 miliar. Hal ini karena pembangunan tersebut masih terganjal pembebasan lahan yang alot dan kondisi yang tidak menentu.
"Untuk itu pemkab meminta pada pihak terkait, agar masyarakat setempat turut serta membantu kelancaran pembangunan sepanjang 25 kilometer. Semoga persoalan-persolan segera terselesaikan," harapnya. (gun/wan/rev)
Baca Juga: 18 Desa di Tuban Terendam Banjir, BPBD Siagakan Petugas dan Perahu Karet
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News