Banyuwangi Gelar Festival Kebaya, Jadi Sarana untuk Tingkatkan Daya Saing Desainer Lokal

Banyuwangi Gelar Festival Kebaya, Jadi Sarana untuk Tingkatkan Daya Saing Desainer Lokal

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Banyuwangi benar-benar kreatif dalam mengemas dan memperkenalkan potensinya. Kali ini, festival kebaya dalam momentum Hari Kartini. Dengan menggandeng Indonesian Fashion Chamber (IFC), sebanyak 150 model tampil berlenggak lenggok di atas catwalk menampilkan karya para desainer nasional dan perajin lokal Banyuwangi. Lokasi festival itu, juga menarik. Di aula Bandara Blimbingsari.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, bersama penyandang gelar Putri Indonesia, Jumat (21/4), membuka festival yang diakui pertama kali digelar di kabupaten berjuluk Tanah Osing itu. Malahan, festival itu, akan dilanjutkan Sabtu (22/4) hari ini, di lapangan tenis outdoor GOR Tawang Alun. “Festival kebaya ini juga menjadi sarana untuk peningkatan daya saing para desainer dan perajin lokal,” katanya.

Baca Juga: Susur Sungai, Cara Warga Banyuwangi Jaga Ekosistem Lingkungan

Bupati Anas mengatakan, festival kebaya digelar untuk membidik pasar kebaya yang sangat besar. Setiap perempuan, hampir selalu mengenakan kebaya saat acara-acara spesial. Dengan promosi karya kolaborasi desainer nasional dan Banyuwangi melalui festival tersebut, diharapkan pasar para pelaku usaha fashion lokal, ikut terangkat.

“Kebaya sesuatu yang tidak asing lagi di Indonesia. Tapi mengapa belum ada yang menjadikan salah satu kekayaan budaya kita itu sebagai event budaya,” katanya.

Selain fashion show, di acara itu juga ada workshop pembuatan kebaya yang diikuti puluhan peserta dari Industri Kecil dan Menengah (IKM), para desainer lokal, siswa sekolah program studi busana dan batik, serta kalangan seniman. Instrukturnya adalah pelaku industri fashion nasional.

Baca Juga: Nikmatnya Menyantap Pepesan Sidat di Oling River Food Festival

"Dalam membuat program, kami selalu mengusung unsur pemberdayaan. Seperti festival kebaya yang bukan hanya bicara kemasan event. Tapi juga bagaimana cara meningkatkan kompetensi desainer dan perajin lokal. Dengan melibatkan desainer nasional yang telah teruji track recordnya, transformasi kompetensi akan lebih cepat dan mudah dilakukan," ujar Anas.

Dia optimistis, festival kebaya akan ikut mengerek bisnis para UMKM fashion di Banyuwangi. "Seperti batik, setelah kami kemas lewat Banyuwangi Batik Festival, bahkan hingga ditampilkan di Indonesia Fashion Week, permintaan batik Banyuwangi meningkat. Bahkan banyak pembelian dari luar kota lewat online dan tentu dari wisatawan yang ke Banyuwangi. Jumlah perajin dan UMKM-nya naik," papar Anas. (gda/rus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO