Pasangan Balita hingga Lansia Ramaikan Festival Kembar di Banyuwangi

Pasangan Balita hingga Lansia Ramaikan Festival Kembar di Banyuwangi ?Sekda saat bersama pasangan lansia di festival kembar 2018.

BANYUWANGI,  BANGSAONLINE.com - Festival kembar yang sudah diangkat kedua kalinya kembali mengundang antusias para kembar indentik untuk mengikuti festival tersebut di tahun 2018. Festival ini digelar oleh Pemkab Banyuwangi, Senin (9/7/2018) di gedung seni dan budaya (gesibu) Blambangan.

Terhitung ada 173 peserta dengan 72 kembar indentik dari usia anak-anak sampai lansia ikut meramaikan gelaran yang juga dibalut dengan berbagai lomba ini. Mulai lomba mewarnai bareng saudara kembar sampai lomba bayi kembar sehat. 

Baca Juga: Susur Sungai, Cara Warga Banyuwangi Jaga Ekosistem Lingkungan

Festival ini tidak hanya didominasi kembar dua, namun ada juga yang kembar tiga. Seperti Nadira, Naura, dan Nayra (8) yang merupakan putri pasangan Imam Supriyanto dan Yeni Mereka mengaku kaget saat bertemu banyak pasangan kembar yang lucu-lucu dengan berpakai sama.

Uniknya, dalam festival ini juga ada ibu-ibu kembar yang datang dengan kembarannya yang juga membawa anak kembarnya yang juga ikut meramaikan festival kali ini.

Sekretaris Daerah Banyuwangi Djadjat Sudrajat yang membuka festival ini mengatakan, festival tersebut untuk menciptakan komunitas kembar yang positif.

Baca Juga: Nikmatnya Menyantap Pepesan Sidat di Oling River Food Festival

"Kalian adalah istimewa dan merupakan anugerah. Kami ingin ada komunitas sebagai tempat sharing dan beraktivitas positif bagi pasangan kembar. Semoga lewat festival sharing antar pasangan kembar bisa berlanjut di suatu wadah yang sudah kami sedia sedia dalam festival ini," kata Djadjat

Dalam festival kembar 2018, nenek berumur 73 tahun yang bernama Tanem dan Tandur yang dinobatkan oleh Pemkab Banyuwangi sebagai pasangan kembar tertua. Mereka mengaku senang ada festival kembar karena bisa melihat orang kembar lainnya. 

"Dia mengaku bahwa sejak kecil hingga tua selalu sama-sama terus. Bahkan menikah dan duduk di pelaminan pun mereka juga bersamaan," terang Tandur, nenek kembar asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Tegaldlimo kepada awak media. (gda/ian)

Baca Juga: 72 Peserta Inchan 2019 Belajar Budaya dan Seni Banyuwangi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO