PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Bencana alam tanah longsor yang terjadi pada 23 April 2017 lalu di dukuh Setumbal, Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Ponorogo mengakibatkan retakan tanah yang berada di sekitarnya. Ada retakan tanah yang kian melebar di dusun setempat, warga pun diminta mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Dari hasil pengecekan Danramil Sooko, Kapten Inf Usman Efendi bersama Babinsa dan Kades Sooko di lokasi kejadian, tepatnya di atas rumah Jemarin di dapat retakan tanah sepanjang 70 senti meter. Kondisi itu sangat membahayakan bagi masyarakat yang berdomisili di bawah tebing tersebut. Sejak Senin (24\4) sebanyak 35 orang dihimbau mengungsi di rumah sanak keluarga di sekitar Desa Jurug Kecamatan Sooko.
Baca Juga: Gubernur dan Baznas Jatim Serahkan 22 Huntara hingga Beasiswa untuk Korban Longsor di Ponorogo
“Pada siang hari ketika cuaca mendukung, warga dipersilakan untuk menggarap sawah dan ladangnya. Namun mereka kita imbau tetap harus waspada agar tidak terjadi lagi seperti di Desa Banaran Kecamatan Pulung,”ujar Danramil.
Warga sampai saat ini tetap patuh pada imbauan tersebut. Mereka mengungsi di tempat sanak saudara terdekat yang dirasakan lebih aman. (*/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News