KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam menjaga stabilitas harga menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, mulai perketat pengawasan peredaran barang dan jasa. Dalam pengawasan ini, Pemkot menggandeng Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Provinsi jatim.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kediri Yety Sisworini mengatakan, kendati saat ini perlindungan konsumen diambil alih Pemerintah Provinsi Jatim, pihaknya tetap berkoordinasi. sebab pengawasan peredaran barang dan jasa dilakukan Disperindag Kota Kediri berada di wilayah Kota Kediri.
Baca Juga: Menko Marves Resmikan Bandara Dhoho, Pemkab Kediri Dorong Percepatan Sarpras Pendukung
“Tak hanya melibatkan UPT Perlindungan Konsumen, namun kita juga menggandeng pihak kepolisian, sehingga jika ada peredaran barang dan jasa yang menyalahi aturan dapat segera dilakukan tindakan,” kata Yetty.
Untuk teknis pengawasan, tim gabungan akan terus terjun ke lapangan untuk memantau pergerakan barang dan jasa. Sebab ditakutkan, menjelang Ramadan dan Idul Fitri terjadi penimbunan, ataupun beredarnya barang-barang yang sudah kadaluarsa serta kenaikan harga yang tidak wajar.
“Ini untuk menjaga stabilitas harga menjelang hari besar keagamaan. Biasanya paket parcel yang kadaluarsa atau tidak sesuai aturan beredar. Sedangkan Pemerintah sendiri juga akan melakukan operasi pasar murni pada bulan Ramadan nanti. Ini untuk menjaga stabilitas harga,” jelasnya.
Baca Juga: Lewat FinFest 2024, OJK dan Pemkot Kediri Terus Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
Kasat Binmas Polresta kediri AKP Kus Sumardi mengungkapkan, jika pengawasan ini menindaklanjuti kesepakatan bersama antara Kapolri, dengan Mendagri, Menteri Perdagangan dan Perum Bulog.
“Ini dilakukan supaya tidak ada yang mempermainkan harga di lapangan. Begitu pula dengan oknum-oknum yang melakukan penimbunan barang. Kita akan melakukan tugas bersama dengan instansi terkait untuk menjaga stabilitas harga, agar tidak menimbulkan ganguna kambtibmas,” katanya.
Sementara dari data Hiswana Migas Kediri, untuk kebutuhan stok Bahan Bakar minyak (BBM) dan elpiji, menjelang hari besar kegamaan ini, masih cukup aman. Bahkan hingga saat ini, stok masih lebih. Hiswana memperkirakan, kenaikan kebutuhan BBM dan elpiji hanya naik 10 hingga 15 persen.
Baca Juga: Juli 2024, Sektor Jasa Keuangan di Wilker OJK Kediri Terjaga dan Stabil
“Jika nanti di pasar ada kekurangan, kita langsung adakan droping,” kata Ketua Hiswana Migas Kediri David Wahyudi. (rif/rus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News