BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 42 warga Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi es dawet gempol. Bahkan 14 di antaranya hingga saat ini masih menjalani perawatan di Puskesmas Selorejo, dengan keluhan pusing dan mual-mual.
Zaenab (33) salah satu warga setempat yang juga mengalami keracunan mengatakan, kejadian tersebut bermula saat ada pasaran di Pasar Desa Ngrendeng Kecamatan Selorejo, Minggu (07/05). Saat itu ia bersama dengan puluhan warga lainnya membeli es dawet gempol yang biasa dijajakan saat pasaran.
Baca Juga: Puluhan Warga Selorejo Blitar Keracunan Makanan
Karena cuaca panas Zaenab juga membungkus es dawet gempol tersebut untuk diminum di rumah. Namun setelah meminum es dawet gempol tersebut, tak lama kemudian ia merasa pusing, mual, dan menggigil. Ia kemudian langsung dilarikan ke Puskesmas Selorejo untuk mendapatkan perawatan.
"Awalnya saya beli es dawet itu lalu baru saya minum siangnya. Lalu setelah saya minum, perut saya langsung rasanya mual trus pusing disertai rasa menggigil. Karena takut semakin parah sama suami saya langsung diantar ke Puskesmas. Pas di Puskesmas ternyata tetangga-tetangga saya juga dirawat karena gejala yang sama," tutur Zaenab ditemui di Puskesmas Selorejo, Selasa (09/05).
Sementara dr Yudi Winarto, dokter Puskesmas Selorejo mengatakan, sejak Senin pagi sekitar pukul 07.30 WIB memang banyak warga yang mendatangi Puskesmas dengan keluhan yang sama. Yakni pusing dan mual. Bahkan ada beberapa yang sampai diare dan menggigil.
Baca Juga: Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar
Karena warga yang datang terus bertambah, akhirnya ia menanyakan kepada salah satu warga penyebab pusing dan mual tersebut. "Kemudian ada salah satu pasien yang menceritakan jika sehari sebelumnya mereka banyak yang membeli es dawet gempol dan mengkonsumsinya," terangnya.
Lanjut dr Yudi Winarto, puluhan warga yang datang mulai dari anak-anak hingga dewasa, semua mengalami keluhan yang sama. Seperti pusing, mual, dan diare. Di antara puluhan warga tersebut ada 14 warga yang dirawat inap karena mereka mengalami kondisi yang mengkhawatirkan untuk menjalani rawat jalan. 14 warga yang dirawat inap di Puskesmas hingga sekarang masih mengeluhkan pusing, mual, dan diare.
"Diduga memang karena intoksikasi atau keracunan es dawet gempol. Saat ini ada 14 warga yang masih menjalani rawat inap yang lainnya sudah diperbolehkan pulang," jelasnya.
Baca Juga: Gas Mesin Diesel Tewaskan Bapak dan Anak di Blitar
Dikonfirmasi terkait hal itu, Kapolres Blitar AKBP Slamet Waloya mengatakan, saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut. Polisi juga sudah mengambil sampel es dawet gempol untuk dikirim ke laboratorium forensik untuk mengetahui zat yang terkandung dalam minuman tersebut apakah benar menjadi penyebab keracunan.
Sementara untuk penjual es dawet gempol, Jariati (40) warga Dusun Cungkup Desa Ngrendeng Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, saat ini masih diperiksa di Polsek Selorejo.
Baca Juga: Kasus Diare di Kabupaten Blitar Meningkat, Sebulan Tercatat 109 Penderita
"Kita belum bisa memastikan penyebabnya secara pasti. Karena untuk mengetahui penyebab pasti memang harus melalui uji Labfor, apakah penyebab keracunan tersebut dari bahan-bahan yang terkandung didalam es dawet gempol tersebut atau ada penyebab lain," ungkap AKBP Slamet Waloya. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News