Hasil Hearing, Pelaksana Proyek Tol Trans Jawa Siap Penuhi Tiga Tuntutan Warga Desa Bungur

Hasil Hearing, Pelaksana Proyek Tol Trans Jawa Siap Penuhi Tiga Tuntutan Warga Desa Bungur Ketua Komisi I Tatit Heru Tjahyono AMD saat pimpin rapat hearing. foto: BAMBANG DJ/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Pelaksana proyek tol Trans Jawa akhirnya bersedia memenuhi tuntutan warga Desa Bungur, Kecamatan Sukomora, Kabupaten Nganjuk yang terdampak pembangunan jalan bebas hambatan tersebut.

Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat di yang digelar Komisi I dan III DPRD Nganjuk, Jumat (19/5). Hearing ini dihadiri Kepala Desa Bungur mewakili warga, BPD, Muspicam, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Daerah Nganjuk, Perwakilan Pekerjaan , dan PT Jasa Kontruksi Adi.

Baca Juga: Jelang Nataru, Gubernur Khofifah Pastikan Keselamatan Pemudik di Jawa Timur

Dalam hearing yang dipimpin Tatit selaku Ketua Komisi III itu, yang dibahas adalah aduan warga, di antaranya, terkait perbaikan jembatan, kerusakan jalan, dan pemberian kompensasi terhadap dampak yang ditimbulkan.

Menurutnya, permasalahan ini diakibatkan kurang adanya komonikasi yang baik antara warga dan pihak pelaksana tol. "Setelah kita pertemukan dari pihak kontraktor dan pelaksana, ternyata sama-sama memahami bahkan sudah siap untuk memenuhi apa yang diharapkan masyarakat Desa Bungur," ujar Tatit.

Dari hearing tersebut, disepakati bahwa pihak pelaksana proyek akan mulai dengan memperbaiki jembatan Bungur dengan pengerjaan selama 10 hari. Kemudian akan dilanjutkan perataan jalan yang bergelombang akibat dilalui kendaraan truk proyek tol.

Baca Juga: Bak Film Laga, Bea Cukai Kediri Kejar-kejaran di Tol Kertosono, Amankan Rokok Ilegal Rp 1,06 M

Untuk kompensasi yang terdampak polusi debu, kedua belah pihak sepakat dengan besaran Rp 16 juta per bulan.

“Saya harap setelah permasalahan ini selesai, masyarakat bisa bersama-sama membantu program percepatan penyelesai pengerjaan tol, karena kontraktor dan pelaksana sendiri juga dikejar target selesai di akhir 2018,” ujar Tatik.

"Terkait pekerjaan jembatan, dari DPRD dan PUPR siap mengawal, karena jembatan tersebut juga untuk kepentingan kedua belah pihak karenadi gunakan secara bersama-sama. Jembatan sepanjang 7 meter merupakan akses yang dilalui oleh kendaraan truk untuk kebutuhan pengerjaan tol, juga untuk mengangkut hasil bumi para petani dan anak sekolah," pungkasnya.

Baca Juga: Ada Penumpukan di Check Point Tol Trans Jawa, BPJT Minta Personel Ditambah

Perwakilan pelaksana tol Trans Jawa, Indra, membenarkan jika permasalahan dengan warga Bungur saat ini sudah klir. “Ini sejak awal sudah selesai, ya karena misskomonikasi saja,” jelas Indra. (bam/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO