JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Halaqah Internasional yang dilaksanakan Gerakan Pemuda (GP) Ansor di GOR Hasbullah Said Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Jawa Timur dibuka oleh KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Minggu (21/5/2017).
Hasil dari halaqah yang dihadiri berbagai pembicara dari luar negeri ini akan disosialisasikan ke berbagai negara. Kegiatan yang mengambil tema “Menuju rekontekstualisasi Islam Demi Perdamaian Dunia dan Harmoni Peradaban” ini akan berlangsung selama dua hari mulai Minggu-Senin (21-22/5/2017).
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
Meski tidak bisa hadir secara langsung di tempat kegiatan, Gus Mus mebuka acara dengan pembacaan basmalah melalui tayangan video yang sebelumnya sudah direkam oleh panitia. Sebelum membuka kegiatan, dalam tayangan video yang ditampilkan di layar lebar itu, Gus Mus menyampaikan terimakasih kepada pembicara yang sudah hadir.
“Saya menyesal sekali tidak bisa hadir secara langsung dalam kegiatan ini. Saya mengucapkan terimakasih kepada semuanya, terutama tamu pembicara dari berbagai Negara,” ujar Gus Mus.
Menurut Gus Mus, kegiatan ini sangat berharga untuk menggelorakan islam yang damai. Itu karena di berbagai negara saat ini membutuhkan hasil pemikiran yang sesuai dengan kondisi daerahnya masing-masing.
Baca Juga: Gandeng LBH Ansor dan KPAI, Pemkot Mojokerto Gelar Penyuluhan Hukum
“Semoga diskusi ini bisa menjadi solusi melalui hasil berbagi pemikiran untuk kebaikan islam dalam kondisi seperti sekarang ini, semoga bernilai ibadah untuk kita semua,” katanya.
Sementara itu, Ketua umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menuturkan, kegiatan ini diadakan tidak lain karena kondisi di berbagai Negara masih terjadi persinggungan antara umat muslim dan non-muslim.
“Kita akan membahas persoalan negara-bangsa yang terjadi di berbagai negara berkaitan dengan interaksi muslim dan non-muslim. Di samping itu, pergerakan golongan-golongan yang berpotensi mengancam keutuhan berbangsa dan bernegara juga akan menjadi salah satu poin pembahasan dalam forum ini,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati Kediri Beri Sejumlah Bantuan ke Anggota Banser Tertua di Pelantikan GP Ansor
Menurut Gus Yaqut, untuk mendapatkan panduan keagamaan atas berbagai persoalan tersebut, sumber rujukan paling otoritatif yang secara luas masih diterima umat islam sebagai standart ottodoksi adalah khasanah pemikiran klasik, terutama fiqih (turats).
“Untuk itulah melalui halaqah ini kami ingin menawarkan gagasan (road map) untuk ditawarkan kepada negara-negara lain. Karena kita tahu beberapa Negara seperti Syiria, Iraq, dan Iran masih terjadi pergolakan. Kami ingin islam rahmatan lil alamin tidak hanya sekadar ada di wacana, tapi juga bisa menjadi solusi yang sebenarnya untuk perdamaian dunia,” jelasnya.
Lebih lanjut Gus Yaqut memaparkan, hasil dari halaqah ini akan disampaikan ke Negara-negara di dunia. “Ya, hasilnya ini akan kami sebarkan ke penjuru dunia. Kami akan tour (keliling) dunia untuk menawarkan gagasan hasil halaqah ini,” tandas Gus Yaqut.
Baca Juga: Roadshow ke-3 Literasi Keuangan dan Pasar Modal Syariah GP Ansor Jatim Digelar di Tuban
Hingga berita ini diturunkan, sesi pertama halaqah masih berlangsung dengan pembahasan “gagasan-gagasan problematic dalam khazanah klasik mengenai politik, system hukum dan hubungan muslim non-muslim,”. Pembicara dalam sesi ini yakni KH Yahya Cholil Staquf, Katib Am PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), Kabir Helminski (Amerika), dan Yazid Bustomi (PP GP Ansor). (rom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News