PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Program pembangunan jaringan pipanisasi ke wilayah Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan rencananya akan dilaksanakan secara multiyears. Untuk mewujudkan proyek yang menyalurkan air bersih untuk masyarakat itu, dana miliaran rupiah sudah disiapkan Pemkab Pasuruan.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemkab Pasuruan, Misbah Zunib pada Bangsaonline.com menuturkan bahwa proyek tersebut bakal menyedot dana hingga Rp 40 miliar. Selain dari APBD, penganggaran proyek pipanisasi Lumbang juga akan disupport penuh oleh pusat. Bahkan, pelaksanaannya pun akan dilakoni pemerintah pusat.
Baca Juga: Proyek PLN Tak Punya Amdal dan Menabrak Tata Ruang, Aktivis: Hentikan Sebelum Perizinan Tuntas
"Saat ini pelaksanaan pembangunan masuk tahap lelang. Diperkirakan pasca lebaran, proyek pipanisasi air Banyubiru ke Lumbang bakal dijalankan. Juli kemungkinan sudah bisa digarap," terangnya.
Misbah Zunib menjelaskan bahwa Proyek pipanisasi sepanjang lebih dari 27 km itu bakal dilangsungkan secara multiyears. Hal tersebut seiring hasil kesepakatan oleh pemerintah pusat, yang akan menggarap proyek puluhan miliaran rupiah itu selama dua tahun.
"Sebab, untuk dilakukan hanya waktu setahun, akan menyulitkan. Selain dari anggaran cukup besar, juga dipengaruhi kerumitan dalam pelaksanaan proyek pipanisasi itu. Mengingat, medan yang akan ditempuh, cukup menyulitkan. Rencananya digarap satu kontrak dalam dua tahun. Sehingga, pelaksanaannya bisa lebih maksimal seiring kelonggaran waktu yang ada," urainya.
Baca Juga: Revitalisasi Pasar Wisata Cheng Hoo Terancam Gagal, Penawar Tunggal PT AJTTP Tak Lulus
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Pasuruan untuk mengatasi persoalan air bersih di wilayah Lumbang mencetuskan program pipanisasi yang diambilkan dari buangan air Banyubiru ke Lumbang.
Rencana itu mendapat respon dari pemerintah pusat. Rencananya tahun ini, akan dimulai dengan dana Rp 40 miliar yang pekerjaannya dilakukan bertahap selama dua tahun. Dengan keberadaan program itu, diharapkan persoalan krisis air yang setiap tahun terjadi di wilayah Lumbang tak lagi terjadi. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News