Giliran Camat Jatirogo Tak Percaya Data Kemiskinan yang Dilansir BPS

Giliran Camat Jatirogo Tak Percaya Data Kemiskinan yang Dilansir BPS Camat Jatirogo, Moch Nawawi.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Camat Jatirogo, Tuban, Mochamad Nawawi, meragukan angka kemiskinan yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di wilayah yang dipimpinnya. Menurutnya, data yang dikeluarkan oleh BPS tidak sesuai realita di lapangan.

"Kami siap untuk mengevaluasi keakuratan data kemiskinan di wilayah Jatirogo," kata Nawawi saat ditemui BANGSAONLINE.com, Rabu (5/7).

Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri

Untuk mengecek keakuratan data kemiskinan itu, pihaknya akan menyandingkan data yang dikeluarkan BPS dengan data berbasis terpadu. "Kemudian tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah (TKPKKD) dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEPDA) menindaklanjuti daerah termiskin di wilayah kecamatan. Di situ nantinya akan saling mengkroscek kebenaran dan kevalidan angka kemiskinan disuati daerah," ujarnya.

"Sampai saat ini, tim dari desa dan kecamatan sudah cek lapangan by name by address. Nantinya akan terlihat siapa saja yang miskin dan siapa saja yang sudah mampu," jelasnya.

Kata Nawawi, saat ini pihaknya sudah mengevaluasi beberapa data dari BPS. "Ternyata jumlah angka kemiskinan berbeda dengan data yang keluar dari BPS," klaimnya.

Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024

"Data kemiskinan yang disampaikan berdasar by name dan address ada yang sudah meninggal. Adapula taraf kehidupan di Jatirogo tidak ada di bawah 300 ribu. Dari temuan ini kami menyimpulkan masih kurang tepat data yang dikeluarkan oleh BPS tersebut," papar mantan Sekretaris Dinsos dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban tersebut.

Bukti lain data BPS tersebut diragukan, kata Nawawi, bahwa dari 18 desa di Jatirogo, tercatat Desa Wotsogo menempati peringkat pertama desa termiskin, dengan jumlah kemiskinan sebesar 664 kepala keluarga (KK). Padahal Desa Wotsogo yang berdekatan dengan pemerintahan kecamatan

"Namun, setelah divalidasi oleh Pemdes Wotsogo ternyata hanya ada sebesar 300 KK. Makanya, dari angka atau data itu, BPS ambil data dari mana," bebernya.

Baca Juga: Awali Rangkaian HJT ke-731, Pjs. Bupati Tuban Ziarah ke Makam Ronggolawe hingga Sunan Bonang

Kendati demikian, sebagai langkah penanggulangan kemiskinan, Nawawi meminta kepala desa untuk mengklasifikasikan keluarga yang masuk sangat miskin dan keluarga miskin. "Jika masuk kelompok sangat miskin akan kita berikan bantuan santunan. Sebaliknya, jika miskin biasa akan kita perdayaaan."

"Untuk progam pengentasan kemiskinan di kecamatan Jatirogo, pihak pemcam akan mengevaluasi penyerapan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (DD/ADD) di masing-masing desa. Kami juga akan komitmen dengan instruksi bupati bahwa DD/ADD untuk pemberdayaan masyarakat," terangnya.

Seperti diketahui, Tuban masuk sebagai lima besar Kabupaten termiskin di Jawa Timur. Berdasarkan data yang dihimpun Bangsaonline.com, tingkat kemiskinan di Kabupaten Tuban meningkat dari 17.8 persen di tahun 2015 atau sebesar 196.590 jiwa, menjadi 198.350 jiwa atau 17.14 persen 2016. (ahm/wan)

Baca Juga: Peringati HJT ke-731, Diskopumdag Gelar Tuban Fair 2024 untuk Kembangkan Produk Unggulan Daerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO