
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Salah satu sumur minyak di lapangan Pad A, Joint Operating Body Pertamina - Pertrochina East Java Indonesia (JOB P-PEJ) Blok Tuban di Desa Campurejo, Kecamatan/Kota Bojonegoro diduga bocor dan mengeluarkan bau tidak sedap. Akibatnya, Sebanyak 28 warga Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Bojonegoro mengalami mual dan muntah hingga dilarikan ke rumah sakit terdekat, Senin (10/7/17).
Peristiwa tersebut berlangsung setelah warga menghirup bau gas menyengat, yang diduga gas beracun atau hidrogen sulfida (H2S) dari lokasi pengeboran minyak Pad-A, pada Senin sekitar pukul 06.00 WIB.
Salah satu warga yang menjadi korban adalah Musiatun, Ibu berusia 50 tahun ini langsung berusaha menyelamatkan diri dengan cara lari keluar rumah saat mencium bau mirip telur busuk tersebut. Namun saat di tengah perjalanan, dia mengalami pingsan hingga akhirnya dia dilarikan ke RS Ibnu Sina.
"Saat itu saya berusaha untuk mengungsi, di tengah perjalanan saya tersungkur dan pingsan. Sadar-sadar saya sudah di rumah sakit," ungkapnya.
Meski sempat mendapatkan pertolongan di rumah sakit, namun kini ia sudah diperbolehkan pulang, atau hanya mendapat rawat jalan dari dokter.
Lokasi pemukiman warga yang menjadi korban memang hanya berjarak sekitar seratus meter dari lokasi pengeboran. "Kejadian seperti ini sering kali terjadi," tegasnya.
Kepala desa Sambiroto, Sujono, membenarkan ada 28 warganya yang keracuna setelah menghirup bau yang diduga gas beracun tersebut. "Ada satu yang dirujuk kerumah sakit dan sudah diperbolehkan pulang kembali. Kita sudah menyediakan ambulance dan tenaga medis di lapangan, sudah terkendali, tapi kami tetap waspada," terangnya.
Mengenai dugaan penyebab munculnya bau busuk tersebut, pihak JOB-PPEJ belum bisa dikonfirmasi. Field Administration and Superintendent (FAS) JOB PPEJ Akbar Pradima saat dihubungi melalui sambungan telepon tak menjawab. (nur/rev)