Tolak Revitalisasi Alun-Alun Gresik, Pokmas Siapkan Posko dan Rencanakan Aksi

Tolak Revitalisasi Alun-Alun Gresik, Pokmas Siapkan Posko dan Rencanakan Aksi Spanduk berisikan tanda tangan penolakan revitalisasi Alun-Alun Gresik. foto: ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Penolakan terhadap revitalisasi menjadi wisata heritage terus digalang berbagai elemen masyarakat. Mereka melakukan berbagai upaya untuk mengajak masyarakat membatalkan proyek tersebut, baik melalui spanduk, poster, banner maupun medsos.

Berdasarkan surat elektronik yang masuk ke kalangan wartawan, pokmas (kelompok masyarakat) anti revitalisasi ini mengatasnamakan diri sebagai kelompok "Peduli Cagar Budaya ". Pokmas yang merupakan gabungan dari Arek Lumpur, Mata Seger, PMII, Ansor, FSP NISBA, KSPI, PDG, MGPK dan PPAG ini mengaku tengah mempersiapkan sejumlah agenda untuk aksi penolakan. 

Baca Juga: Peringati HUT Lalu Lintas ke-67, Polres Gresik Gelar Jalan Sehat dan Berikan Penghargaan ke 5 Warga

Aksi itu rencananya akan dimulai Kamis (13/7/2017) pukul 10.00 WIB dengan memasang tenda perjuangan di . Sedangkan Jumatnya (14/7/2017), pukul 13.00 WIB, mereka merencakan menggelar penggalangan tanda tangan dukungan penolakan revitalisasi Alun-Alun. 

Selanjutnya, pada Sabtu (15/7/2017), pukul 19.00 WIB, mereka menggelar panggung kerakyatan di . Minggu(16/7/2017), pukul 06.00 WIB menggelar Car Free Day. Dan pada Senin (17/7/2017), pukul 09.00 WIB mereka menggelar aksi turun jalan ke kantor dan kantor DPRD Gresik.

Aksi dari pokmas ini pun memantik rasa keprihatinan para tokoh masyarakat di Kabupaten Gresik. "Mengapa kondisi ini terjadi di saat Pemkab Gresik sudah memulai pembangunan. Mengapa ini bisa terjadi," kata salah satu tokoh masyarakat Gresik kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (13/7/2017).

Baca Juga: Pascakebakaran Pasar Sidayu, Pemkab Gresik Siapkan Tenda di Alun-Alun untuk Pedagang

Sebelumnya sejumlah tokoh masyarakat menyarankan agar Pemkab berkoordinasi kepada semua pihak terkait sebelum memulai pembangunan. "Kami sudah pernah minta Pemkab Gresik berkordinasi dengan pihak pengurus Masjid Jamik, pedagang kaki lima (PKL), serta sosialisasi dengan masyarakat dan para pemangku sebelum mengerjakan proyek," ungkapnya.

"Masukan ini kami berikan supaya niat baik Pemkab membangun icon Gresik tidak amburadul dan tidak menjadi fitnah," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO