GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua DPRD Gresik, Syaichu Busiri merespons keluhan warga yang meminta agar Alun-alun Gresik disterilkan dari praktik perbuatan mesum, cabul, terlebih praktik prostitusi terselubung.
Anggota Fraksi PKB ini mengaku telah menerjunkan 2 penjaga swasta (tidak digaji pemerintah, Red) sebagai petugas keamanan untuk menjaga Alun-Alun Gresik pada malam hari. Kedua penajaga tersebut bernama Mahmud dan Saidin.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Dua penjaga ini sengaja saya turunkan untuk menjaga Alun-alun dari praktik perbuatan mesum, cabul, dan praktik transaksi PSK seperti yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat, khususnya para tokoh. Keduanya saya bayar dari uang saya sendiri," ujar Syaichu Busiri kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (8/1)."
Syaichu mengaku hanya ingin menjaga Alun-alun dari tindakan yang dilarang oleh Peraturan Daerah (Perda) Nomor 22 tahun 2004, tentang larangan pelacuran dan perbuatan cabul tersebut.
"Targetnya, yang biasa mesum di Alun-alun, bahkan transaksi prostitusi terselubung, mengerti kalau Alun-alun sudah ada penjaga, sehingga tak berani lagi datang untuk mengulangi perbuatannya," terangnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Ditambahkan Syaichu, penjagaan itu akan terus dilakukan hingga ada kesiapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menertibkan Alun-alun lebih maksimal dari praktik mesum, perbuatan cabul, dan praktik transaksi prostitusi terselubung. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News