BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Tim SAR gabungan dari BPBD Bojonegoro dan Tuban berhasil menemukan jasad Teguh 21 tahun, warga Desa Kendalrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban yang tenggelam di sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro pada Senin kemarin (17/7). Jasad korban ditemukan Selasa siang (18/7) pukul 14.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengungkapkan, jasad korban ditemukan sekitar 150 meter dari titik tenggelamnya korban. Petugas menemukan pemuda yang baru menikah itu dengan kondisi meninggal dunia dan tubuhnya penuh lumpur.
Baca Juga: Pencarian Korban Tenggelam di Bengawan Solo Bojonegoro Dihentikan
"Kita lakukan pencarian dengan berbagai cara, mulai dijaring, dijangkar dan teknik lebur air," ungkapnya. Pencarian dengan teknik peleburan menggunakan perahu milik Tim SAR BPBD Bojonegoro dan Tuban ternyata berhasil. Jasad korban tiba-tiba muncul ke permukaan.
Jasad pemuda dengan tinggi 163 centimeter itu sebelumnya diduga menancap di lumpur dasar sungai, sebelum akhirnya muncul ke permukaan. "Ya karena terseret arus (menancap di tanah, red)," ungkapnya.
Selanjutnya, mayat korban dibawa ke rumah duka untuk dilakukan visum luar oleh Forpimcam dan Puskesmas Kecamatan Soko, Tuban. Berdasarkan pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya bekas luka yang mengarah kepada korban kekerasan. "Korban murni tenggelam," jelasnya.
Baca Juga: Dua Orang di Bojonegoro Tenggelam di Sungai, Satu Korban Berusia 3 Tahun
Diberitakan sebelumnya, pemuda itu nekat menyebrangi Sungai Bengawan Solo seusai memancing, namun saat berada di tengah aliran Sungai Bengawan Solo, diduga korban kecapekan sehingga tenggelam, Senin siang (17/7) kemarin. Saat itu korban sedang memancing ikan di Bengawan Solo, tepatnya di bantaran Bengawan Desa Sekaran, Kecamatan Balen, Bojonegoro. Ia berangkat diantarkan oleh mertuanya dengan menaiki perahu kayu.
Selanjutnya, pada pukul 15.00 WIB korban hendak pulang ke rumahnya yang berada di seberang tempat ia memancing ikan. Korban nekat pulang menyeberangi Bengawan Solo dengan cara berenang karena tidak sabar menunggu jemputan perahu dari mertuanya. Nahas, korban malah meninggal karena terseret arus sungai. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News