SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seperti yang dijanjikan sebelumnya, pengumuman pemenang serta penyerahan piala NU Award 2017, dilaksanakan bersamaan dengan digelarnya halal bi halal (HBH) PWNU Jatim. Masih di Aula lantai 3 PWNU Jatim, pengumunan serta penyerahan piala NU Award dilaksanakan Rabu (19/7) pagi. Juara umum ternyata masih dipegang oleh sang juara bertahan, yakni Kabupaten Blitar.
“Kategori umum, Juara 1 diraih oleh PCNU Kabupaten Blitar, Juara 2 diraih PCNU Magetan sedangkan Juara 3 diraih oleh PCNU Sidoarjo. Untuk kategori khusus, Juara bidang Aspirasi Politik diraih oleh PCNU Banyuwangi, bidang Pengkaderan diraih PCNU Lamongan, bidang Ekonomi diraih PCNU Ponorogo, bidang Kesehatan diraih PCNU Sidoarjo serta Pendidikan oleh PCNU Sidoarjo,” jelas Ketua Panitia NU Award M Qodery kepada BANGSAONLINE.
Baca Juga: Erick Thohir Jadi Ketua Pengarah Satu Abad NU
Sangat dadakan pemberian hadiah pada event NU Award kali ini. Seperti itulah gambaran perasaan Ketua Panitia NU Award M Qoderi saat menerima hadiah yang mencapai ratusan juta itu. Dalam penyerahan hadiah kali ini, Qodery mengaku sangat terkejut sekaligus senang sekali terhadap partisipasi aktif dari beberapa partai terhadap NU Award 2017.
“Saya sendiri sebagai panitia saja tidak tahu. Jam 10 pagi (kemarin) semua hadiah mulai berdatangan total 6 sepeda motor, 1 mobil Luxio serta 5 TV. Dari situ bisa kita pantaskan juara apa mendapat apa. Mobil dari Gerindra, dua motor Yamaha Mio Z dari PKB, Vario 125 dari PDIP, Vario 110 dari PPP serta dari Nasdem,” ungkapnya kepada BANGSAONLINE.
Sebetulnya edaran PWNU ke masing-masing cabang itu, lanjutnya, sudah menyebutkan ada hadiah utamanya berupa satu buah sepeda motor dan sebagainya. Tapi begitu media massa mengangkat berita NU Award 2017 ini, entah mengapa apresiasi mereka begitu tinggi.
Baca Juga: Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Mutiara Indonesia dari Jawa Timur
Mereka tidak segan-segan mengapresiasi kegiatan tersebut dengan memberikan sejumlah hadiah yang di luar dugaan panitia sebelumnya. “Prinsip kita tidak mengajak mereka, tapi karena ekspose media terkait ajang NU, mereka langsung apresiasi. Mungkin karena pertimbangannya adalah tugas-tugas di NU cabang itu dianggap berat dan banyak maka membutuhkan mobilitas tinggi,” jelasnya.
Tahun depan Qodery menargetkan semua cabang harus daftar minimal 50 persen. Melalui NU Award ini untuk apresiasi kinerja PCNU se-Jatim, pemetaan dan percepatan program yang tergantung dari potensi-potensi yang ada. Jika maping dan program bagus, aliran-aliran radikal yang mengganggu jamaah serta penguasaan aset-aset tertentu oleh kelompok lain yang ada di level bawah akan bisa dideteksi sejak dini.
“Kalau sudah terdeteksi dan tidak bisa diatasi oleh level Ranting, MWC turun. Kalau MWC tidak bisa, Cabang turun. Jika Cabang tidak bisa baru Wilayah, begitu seterusnya. Ini semua artinya harus berdasarkan data. Kalau tanpa data kita tidak bisa seperti itu,” pungkasnya. (ian/rev)
Baca Juga: Ucapkan Selamat Harlah NU, Wali Kota Kediri Harapkan NU Tetap Jadi Pedoman dan Dampingi Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News