SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pimpinan Wilayah Muhamadiyah (PWM) Jawa Timur akan mengundang sepuluh bakal calon gubernur awal September mendatang. Para figur calon pemimpin tersebut akan diminta untuk memaparkan visi dan misi jelang pencalonannya tahun depan.
Menurut Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jatim, Suli Da'im, forum bertema "Memilih Pemimpin Jawa Timur yang Berkemajuan" ini akan dibuat dalam format diskusi. Dalam diskusi ini, masing-masing figur akan memaparkan pandangan dalam memimpin Jatim ke depan.
Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten
"Mereka akan memaparkan visi dan misinya. Misalnya, bagaimana cara memasyaratkan Jatim, menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) untuk program yang meningkatkan ekonomi di Jatim," terang Suli Da'im, Senin (14/8).
Dari sepuluh nama yang diundang tersebut, merupakan figur dari berbagai latar belakang di Jatim. Di sesi pertama, lima nama akan memaparkan visi misi terlebih dahulu.
Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial RI), Budi "Kanang" Sulistyono (Bupati Ngawi)), Suyoto (Bupati Bojonegoro), Nurwiyatno (Kepala Inspektorat Jatim), dan Kombes (Pol) DR. Syafiin atau Gus Syaf (Perwira polisi).
Baca Juga: Janji Temui Agus, Gubernur Khofifah Malam Ini Kembali ke Surabaya
Berikutnya, di sesi kedua, giliran Syaifullah Yusuf (Gus Ipul, Wakil Gubernur Jatim), Masfuk (Ketua DPW PAN Jatim), La Nyalla Mataliti (Ketua Kamar Dagang dan Industri Jatim) Nurhayati Ali Assegaf (Wakil Ketua DPP Demokrat, Anggota DPR RI), dan Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi).
"Kami memilih nama-nama itu berdasar kepopuleran dan elektabilitas nama yang beredar selama ini," lanjut Suli.
Anggota DPRD Jatim ini juga tak menutup peluang calon lain untuk memaparkan visi misi di PWM Muhammadiyah. "Yang penting, sebelumnya menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan kami," tambahnya.
Baca Juga: Loyalis Pakde Karwo Deklarasi Dukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Jatim
Tak hanya memaparkan visi dan misi, para calon nantinya juga harus siap untuk menjawab pertanyaan dari pengurus Muhammadiyah. "Kami juga akan memberikan umpan balik yang wajib dijawab para calon," imbuh Wakil Ketua Komisi E ini.
Tahap terakhir, pengurus Muhammadiyah yang hadir pada diskusi ini akan memilih yang terbaik. "Dari pemaparan itu, kader Muhammadiyah akan tahu mana yang terbaik dari yang terbaik," pungkas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Muhammadiyah merupakan salah satu ormas Islam besar di Jatim. Ormas ini memiliki lembaga pendidikan mulai jenjang pendidikan anak usia dini (paud) hingga perguruan tinggi. Selain itu, ada pula jaringan usaha yang tersebar di seluruh Jatim. Sehingga, basis pemilih Muhammadiyah pun cukup diperhitungkan. (mdr)
Baca Juga: Selamatan Relawan Khofifah, Jadi Ajang Promosi Wisata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News