GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Gresik membekali para pelaku usaha kecil di desa yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar piawai melakukan bisnis e-commerce (penjualan online) dan packaging (pengemasan). Untuk mewujudkan hal ini, Pemkab Gresik menggandeng BNI (Bank Negara Indonesia).
Bertempat di Ruang Mandala Bakti Praja, Rabu (27/9/2017), berbagai produk dipamerkan, mulai dari makanan, minuman, bahkan sandang. Bupati Gresik Sambari Halim Radianto yang membuka kegiatan tersebut sempat tertarik melihat kerang hijau kupas yang dijual dalam wadah seadanya.
Baca Juga: Bupati Gresik Terima Penghargaan dari Mendes PDTT RI
Kemudian dia juga menanyakan harga otak-otak bandeng yang ada di sebelahnya.“Harga bandeng ini berapa?” tanya Sambari.
“Dua puluh lima ribu pak,” jawab penjaga stand.
“Andai kemasannya bagus, mungkin bandeng ini bisa laku lima puluh ribu dan kerang hijau bisa laku dengan harga yang lebih tinggi,” terang Bupati.
Baca Juga: Aset BUMDesma Gresik Tembus Rp 81,4 Miliar, Tersebar di 13 Kecamatan
Setelah melihat-lihat produk dan memperhatikan satu per satu produk yang didisplay di meja pamer, Bupati memberikan kesimpulan, betapa pentingnya kemasan produk untuk menarik minat pembeli.
Seperti yang disampaikan dalam sambutannya saat membuka pelatihan packaging dan e-commerce untuk 60 BUMDes di Gresik. Bupati menyatakan bahwa pelatihan ini sangat tepat. Mengingat selama ini produk Gresik sangat unggul baik dari segi rasa maupun bentuknya. Namun, karena kemasan kurang menarik, produk tersebut tidak bisa menjadi oleh-oleh yang bisa dibanggakan.
"Saya sangat mendukung, tapi saya berpesan selain melatih penjualan online. Pelatihan ini harus memberikan pemahaman tentang payung hukum pada merk dan kemasan. Memberikan materi tentang pencantuman tanggal kadaluwarsa yang tidak bisa dihapus, serta melatih cara mengemas agar produk tembus pandang dan terlihat menarik," paparnya.
Baca Juga: Kades Wringinanom Ingin Tingkatkan Ekonomi Warga Melalui BUMDes
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Tursilowanto Hariogi menyatakan, dari 330 desa di Kabupaten Gresik ada 238 BUMDes. “BUMDes yang mempunyai produk ada 60 yang membawahi ratusan pengusaha kecil yang ada di desa. Sesuai penilaian kami, ada 55 BUMDes yang siap dikembangkan untuk peningkatan. Saya contohkan BUMDes Podojoyo dari Desa Sukorejo Sidayu yang yang diketuai oleh Yogi Sugianto. Saat ini mereka punya lebih dari 50 jenis produk unggulan,” ujarnya.
Di sisi lain, Pimpinan BNI Kantor Cabang Gresik Bayu Kurnoto menyatakan pihaknya siap menjadi pendamping BUMDes. "Pendampingan dilakukan mulai dari belum punya produk sampai pendampingan pada pemasaran. Hal ini sesuai nota kesepahaman antara BNI dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News