GRESIK, BANGSAONLINE.com - Aset BUMDesma Eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Gresik tembus hingga Rp 81,4 miliar yang tersebar di 13 kecamatan se-Kabupaten Gresik.
Hal ini diungkapkan Asisten Administrasi Umum Sekda Tursilowanto Hariogi saat membuka Pembinaan dan Rapat Koordinasi Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Eks PNPM Mandiri Perdesaan mewakili Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), di Ruang Mandala Bhakti Praja Kantor Bupati Gresik, Selasa (22/6/2021).
Baca Juga: Bupati Gresik Terima Penghargaan dari Mendes PDTT RI
Dalam acara ini, Tursilowanto memberikan apresiasi kepada para pengurus BUMDesma. "Saya hitung sudah ada kenaikan (nilai aset) sekitar Rp 20 miliar sejak ketika melaporkan kepada saya pada 5 atau 6 tahun yang lalu. Ini sudah perkembangan yang sangat luar biasa," katanya.
Tursilowanto Hariogi memang pernah menjadi Kepala Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) yang saat itu membawahi program PNPM Mandiri. Karena itu, dia berharap agar modal ini terus dikembangkan dengan berbagai macam usaha.
"Kalau saat ini hanya bermain di usaha simpan pinjam dan jasa pembayaran, ke depan harus berani masuk ke plan bisnis yang lain, misalnya perdagangan sembako dan lain-lain. Jangan menunggu payung hukum, karena lembaga ini sudah bubar. Asal tujuannya baik untuk menyejahterakan masyarakat," katanya.
Baca Juga: Bupat Jember Launching BUMDesma, ini Perbedaannya dengan BUMDes
Sekadar informasi, PNPM Mandiri dibubarkan pada tahun 2015 berdasar Surat Kementerian Desa PDTT Nomor 134/DPPMD/VII/2015 tertanggal 13 Juli 2015 tentang panduan pengakhiran dan penataan hasil kegiatan PNPM.
Saat itu dana PNPM yang ada di masyarakat sebesar Rp 58,1 miliar. Jumlah ini berkembang jauh dibanding dana awal saat program PNPM pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 yang hanya sebesar Rp 4,1 miliar. Sekarang pada tahun 2021, jumlah dana sudah berkembang lagi menjadi Rp 81,4 miliar.
Ketua Asosiasi Pelaksana Operasional BUMDesma Yogi Sugianto mengatakan, dana BUMDesma sebesar Rp 81,4 miliar itu tersebar di 13 kecamatan. Yang terkecil Rp 2,6 miliar di Kecamatan Tambak Pulau Bawean, sampai yang terbesar Rp 13,6 miliar di Kecamatan Balongpanggang.
Baca Juga: Jawa Timur Jadi Role Model Nasional, Gubernur Khofifah Raih 3 Penghargaan dari Mendes PDTT
"Dengan modal sebesar itu, kami BUMDesma Gresik punya potensi. Kami berharap BUMDesma yang kami kelola ini bisa bersinegitas dengan pemerintah dan lembaga lain agar kami bisa lebih memberi manfaat," harapnya didampingi Ketua Panitia Rakor, Isnanto.
Sekadar diketahui, BUMDesma di Kabupaten Gresik ada di 13 kecamatan dan membawahi 1.223 kelompok. Jenis usaha rata-rata merupakan simpan pinjam dengan penerima manfaat sebanyak 13 ribu orang. (hud/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News