BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bojonegoro yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 mendatang, beragam upaya dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban yang kondusif di tengah masyarakat. Salah satunya melalui Apel Besar bersama tiga pilar Kamtibmas, Selasa (3/10).
Apel yang digelar di Alun-alun Bojonegoro itu juga sekaligus dilakukan deklarasi Bojonegoro Kampung Pesilat yang dihadiri Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin dan Kabaharkam.
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Bupati Bojonegoro Suyoto dalam sambutannya mengatakan, bahwa Bojonegoro merupakan daerah terkenal dengan konfliknya mulai zaman kerajaan majapahit dahulu, sehingga tradisi itu harus terhenti, apalagi menjelang pesta demokrasi pemilihan kepala daerah tahun depan.
"Bakat kita itu geger dan gelut. Namun saat Pilkades dan Pilkada, beda perguruan silat tak membuat kita bercerai berai menganggu pembangunan," katanya.
Tak hanya itu, lanjut dia, kebesaran hati warga Bojonegoro yang telah mendukung lancarnya kegiatan eksplorasi Migas di Bojonegoro meski dampaknya berdebu, namun mereka tidak marah.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pesilat di Bojonegoro yang telah beesama menjaga keamanan dan suasana kondusif. Juga kepada pihak Polres dan Kodim yang telah menginisiatif kegiatan positif ini mengumpulkan semua pesilat dan memberi media dan wahana untuk seluruh perguruan silat di Bojonegoro," ucapnya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Mahfud Arifin juga menyampaikan terima kasih kepada Kabaharkam yang telah berkenan hadir di apel besar tersebut. "Konflik di mana pun jangan sampai merembet ke Bojonegoro, jaga selalu ketertiban dan keamanan masyarakat," katanya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News