SUMENEP(bangsaonline) - Cuaca ektrem yang masih menyelimuti Perairan Sumenep selama sepekan terakhir, berdampak serius terhadap puluhan siswa yang sekolah di daratan. Mereka terpaksa bolos sekolah karena tidak ada satupun kapal yang berlayar.
Anggota DPRD Sumenep asal Pulau Pagerungan, Kecamatan Sapeken, Moh Ali menuturkan, jumlah siswa asal Sapeken yang bersekolah di daratan cukup banyak. Mereka tidak bisa kembali ke daratan untuk sekolah, karena dihadang cuaca buruk.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
"Sebelum lebaran ini kan mereka pulang kampung ke pulau. Ternyata setelah lebaran, cuaca buruk terjadi, hingga tidak ada kapal yang berlayar. Padahal mereka harus kembali ke daratan, karena banyak yang sekolah SMA maupun kuliah di daratan. Tapi ya mau gimana lagi? Mereka terpaksa bolos sekolah sebab masih ada di kepulauan," katanya.
Ali memaparkan, tidak hanya siswa, para pegawai pun banyak yang terpaksa bolos kerja akibat masih ada di pulau dan tidak bisa kembali ke daratan.
"Cuaca kan masih buruk. Ya mereka baru bisa masuk kerja setelah nanti ada kapal saat cuaca membaik. Tapi kemarin ada 25 orang yang nekat naik perahu muat rumput laut dari Sapeken. Itu sangat berbahaya. Alhamdulillah selamat sampai daratan," terangnya.
Baca Juga: Relawan Sakera Madura Khofifah-Emil Salurkan Bantuan 7 Tangki Air Bersih di Sumenep
Sebelumnya, Syahbandar Kalianget mengimbau agar perahu dan kapaluntuk sementara tidak beroperasi, hingga cuaca membaik. Berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem akan bertahan hingga 7 Agustus.
Akibat cuaca buruk tersebut, 5 kapal yang melayani lintasan ke kepulauan, untuk sementara sandar di Pelabuhan Kalianget. Lima kapal tersebut yakni Kapal Express Bahari 3C, Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I, dan tiga kapal perintis, masing-masing Asia 1, Sabuk Nusantara 27, dan Amukti Palapa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News