HM Fathony, Kepala Dispendukcapil Pacitan.
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Capaian kepemilikan akta kelahiran bagi anak usia 0-18 tahun di Kabupaten Pacitan sudah mencapai 75 persen atau sekitar 140 ribu jiwa. Namun saat ini, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) setempat tengah mengusulkan sebanyak 31 ribu data kotor anak usia 0-18 tahun ke Kemendagri guna dilakukan verifikasi.
Apabila dari jumlah tersebut terkonsolidasikan sedikitnya sebanyak 14 ribu jiwa, tentu capaian kepemilikan akta kelahiran akan tembus di kisaran 85 persen. "Ini modal dasar kita untuk lebih mudah melaunching kartu identitas anak (KIA) pada awal tahun nanti," ujar HM. Fathony, Kepala Dispendukcapil Pacitan, Selasa (10/10).
Baca Juga: Dinkes Pacitan Lacak Semua Personel di Dispendukcapil Terduga ODP
Fathony mengatakan, penerbitan KIA merupakan upaya pemerintah untuk melindungi hak konstitusi setiap warga negara. Selain itu juga sebagai bagian dari pelayanan publik akan kepemilikan administrasi kependudukan.
"Hal tersebut sebagaimana diatur di dalam Permendagri No. 2 Tahun 2016 tentang KIA. Anak usia 0-17 tahun atau belum menikah, selama ini tidak memiliki identitas diri. Dengan KIA nantinya, status kewarganegaraan mereka akan lebih legitimate," jelas mantan Kepala Dinas Pendidikan ini pada pewarta.
Lebih lanjut, Fathony mengungkapkan, dalam implementasi penerbitan KIA nantinya, bagi anak usia di bawah lima tahun tidak diperlukan foto diri. Foto hanya diperlukan bagi anak usia di atas lima tahun.
Baca Juga: Dispendukcapil Pacitan Masih Tetap Buka Pelayanan
"Pengurusannya sangat mudah, cukup melampirkan kopian KTP kedua orang tua, KK, akta kelahiran, ditambah pas foto 2x3 bagi anak di atas 5 tahun. Bagi yang belum memiliki akta kelahiran, bisa mengurus terlebih dulu dan sekaligus kita terbitkan KIA," tandasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
