GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto memastikan bahwa dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tidak ada program nyontek alias copy paste.
“Saya tidak mau lagi ada program copy paste seperti zaman dulu. Kalau zaman dulu hanya sekedar copy paste pada program sebelumnya dengan menambah 10 persen. Untuk saat ini saya tidak mau lagi," katanya saat membuka Musrenbang di Gedung Puteri Mijil Komplek Pendopo Bupati Gresik, Kamis (19/10/2017).
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Musrenbang yang diadakan untuk revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 ini dihadiri oleh anggota DPRD, perwakilan Forkopimda, kepala OPD, serta beberapa elemen kelompok organisasi masyarakat.
Menurut Bupati, RPJMD adalah landasan kerja kepala daerah yang harus diselesaikan sampai akhir masa jabatannya. “Di sini saya harus mengawal agar RPJMD ini bisa berjalan sesuai visi misi kami. Jadi jangan heran kalau beberapa program terpaksa kami hilangkan dan kami tambah dan kami sesuaikan. Hal ini untuk sinkrionisasi antara belanja langsung dan tak langsung serta pendapatan daerah. Insya Allah APBD tahun 2017 ini aman," paparnya.
Dalam kesempatan ini, ia juga mengungkapkan tentang dasar-dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS).
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
“Kami bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dipimpin oleh Sekda menyusun KUAPPAS. Rancangan KUA PPAS disampaikan oleh Sekda kepada kami, selanjutnya kami ajukan KUA PPAS tersebut kepada DPRD untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran mendatang," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News