BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ribuan santri di Bojonegoro mengikuti upacara Hari Santri Nasional (HSN) 2017 di Alun-alun Bojonegoro, Minggu (22/10). Peringatan HSN bertujuan untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan perjuangan para ulama dan santri sebagai upaya meneguhkan peran santri dalam bela negara serta menjaga pancasila dan negara kesatuan republik Indonesia.
KH Alamul Huda selaku ketua penyelenggara menjelaskan, untuk Kabupaten Bojonegoro peringatan hari santri juga digelar di tiap kecamatan. Menurut Gus Huda, sapaan akrabnya, semangat santri Bojonegoro adalah jiwa ksatria membela bangsa dan negara.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
"Ketika dunia menawarkan perpecahan dan pertikaian, santri Bojonegoro siap mengubah menjadi keindahan, persatuan dan perdamaian. Hal ini sejalan dengan semangat resolusi jihad yang digelorakan oleh para ulama pendahulu," ucap Gus Huda.
Sejarah juga membuktikan bahwa perjuangan kemerdekaan ini tidak lepas dari kiprah dari para ulama dan santri. Sebanyak 85 pesantren, MI, MTs, MA di Bojonegoro bahkan para santri telah berkarya mengharumkan nama bangsa, tak hanya dikancah regional maupun nasional namun menorehkan prestasi gemilang di tingkat dunia.
Bupati Bojonegoro, Suyoto dalam amanatnya sebagai inspektur upacara mengaku sangat berbangga dan berbahagia karena peringatan kali ini jauh lebih baik di tahun sebelumnya.
Baca Juga: Sholawat Kebangsaan di Bangkalan, Habib Syekh Apresiasi Kepemimpinan Khofifah di Periode Pertama
"Hari ini kita diingatkan oleh bangsa Indonesia, bahwa santri pernah menjadi bagian penting sejarah bangsa Indonesia. Al-qur'an di dalamnya memberikan pemahaman bahwa bumi diwariskan kepada hamba-hambanya yang beramal sholeh, bumi akan memberikan penghargaan kepada laki-laki maupun perempuan jika kita bertaqwa dan beramal sholeh," kata Suyoto.
Dalam kesempatan itu, Suyoto berpesan kepada para santri untuk selalu cinta tanah air. "Sebab, cinta tanah air sebagian dari iman. Saya juga meminta para santri agar lebih inovatif agar mampu mampu berkiprah di kancah nasional bahkan internasional," ujarnya.
"Pertama santri yang terus berkiprah adalah yang mampu mengubah keimanan dalam hati dan diubah dalam bentuk karya. Kedua santri yang karya-karyanya diterima oleh lingkungan sosial dan siapapun. Selanjutnya adalah santri yang punya kemampuan komunikasi yang baik. Santri santri yang sanggup berkolaborasi dan bekerjasama dengan siapapun ukhuwah islamiah, ukhuwah watoniah," tandasnya.
Baca Juga: Labelisasi, Upaya LTM PCNU Sumenep Amankan Aset Masjid NU
Upacara HSN di Bojonegoro ini mengambil tema "Wajah Pesantren Wajah Indonesia". Sejak pagi sekitar sepuluh ribu santriwan-santriwati mulai memadati Alun-alun Bojonegoro, dengan menggunakan pakaian putih.
Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini tampak semarak karena ada penampilan tari kolosal yang bertajuk "ayo mondok" yang diperagakan oleh 650 santri dari pondok pesantren Al Rosyid Bojonegoro.
Selain itu, upacara HSN itu juga dihadiri seluruh Forkopimda Bojonegoro. Juga tampak Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro, Dandim 0813 Letkol Kaf Heri Subagyo serta perwakilan parai kiai se-Bojonegoro. (nur/rev)
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News