Kiai Kampung itu Jujur dan Ngayomi, Tidak Berpolitik Kampungan

Kiai Kampung itu Jujur dan Ngayomi, Tidak Berpolitik Kampungan Fairouz Huda. Foto: istimewa

MALANG, BANGSAONLINE.com - Mantan Ketua Umum PKC PMII Jatim, Fairouz Huda mengaku prihatin terhadap manuver politik sekelompok orang yang mengatasnamakan “kiai kampung”. Apalagi, kata dia, sampai menyerang KH Dr Asep Saifuddin Chalim, pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang dikenal sebagai tokoh agama dan panutan.

”Kita semua tahu, kiai kampung itu umumnya lugu, polos, dan jujur serta mengayomi masyarakat di sekitarnya dengan petuah-petuah sejuk, bukan membuat manuver politik di publik, apalagi hanya untuk dukung-mendukung pilgub,” kata Fairouz Huda dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke media massa, termasuk bangsaonline.com.

Baca Juga: Sahabat Ning Lia Nganjuk Sokong Lia Istifhama Menuju DPD RI

Ia menjelaskan bahwa kiai harus jadi tokoh teladan dan menyejukkan. ”Jika benar mereka mengatasnamakan sebagai "kiai kampung", maka sudah barang tentu akan menebar kebajikan dengan santun, bukan malah menjadi sumber kebencian yang berdasar pada sebuah kepentingan kekuasaan,” kata Fairouz yang juga Koordinator Jaringan Muda Nahdlatul Ulama (Jarmunu) Jawa Timur.

Ia menegaskan bahwa kiai kampung itu pengayom masyarakat di lingkaran paling basis. Selain itu memiliki kebesaran hati untuk menengahi sebuah problem sosial. ”Jadi menjadi muara inspirasi yang melahirkan kedamaian di tengah-tengah masyarakat atau umat,” katanya.

Karena itu, tegas dia, jika ada sebagian kelompok orang mengatasnamakan sebagai "kiai kampung", tapi hobinya mempertontonkan manuver politik murahan, maka sesungguhnya mereka hanyalah petualang politik yang mencomot identitas "kiai kampung" untuk melayani hasrat nafsu materialistisnya.

Baca Juga: KPU Jatim Ajukan Anggaran Pilgub Rp 1,9 Triliun, DPRD Jatim: Tak Masalah, Asal...

”Jika demikian, maka kami meminta agar mereka tidak lagi mengatasnamakan "kiai kampung". Karena sesungguhnya perilaku mereka sangat jauh sekali dari sakralitas nilai perjuangan kiai kampung. Sebaliknya, mereka lebih dekat dengan perilaku politik kampungan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Koordinator Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) KH Fahrurrozi meminta agar Kiai Asep mencabut pernyataanya yang menyebut wajib ain hukumnya memilih Khofifah Indar Parawansa dalam pilgub Jatim. Pernyataan Kiai Asep itu disampaikan di hadapan 5000 warga Muslimat NU se-Mojokerto dan pengurus Pergunu Jawa Timur yang menggelar mukernas dan pelantikan serta Istighotsah Kubro di Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Pacet, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.

"Menurut saya, Pilkada Jatim itu adalah urusan dunia dan tidak perlu mengaitkan dengan hukum agama, yakni hukum 'fardhu 'ain'. Itu sangat keliru bagi saya dan wajib ditarik pernyataannya karena sudah meresahkan umat," kata Gus Fahrur – panggilan akrab kiai yang tinggal di Bangil Pasuruan Jawa Timur itu. (tim)

Baca Juga: Ini 15 Nama Cagub Potensial Jatim 2024 Hasil FGD Political Centre

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO