Satlantas Polres Bojonegoro Bentuk Ninja Warrior, Pejuang Keselamatan dari Kalangan Pelajar

Satlantas Polres Bojonegoro Bentuk Ninja Warrior, Pejuang Keselamatan dari Kalangan Pelajar Para 'Ninja' saat mendengarkan paparan dari Kasatlantas Polres Bojonegoro, AKP Aristianto Budi. foto: EKY NURHADI/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Satuan Lalulintas Polres Bojonegoro, Jawa Timur meluncurkan program Ninja Warrior yang anggotanya dari kalangan para pelajar. Mereka yang dikukuhkan sebagai Ninja Warrior ini merupakan pejuang keselamatan serta tertib berlalulintas.

Ninja Warrior tersebut memiliki kepanjangan "Niat Ingin Menekan Jumlah Angka Kecelakaan". Itu merupakan terobosan baru Satlantas dalam upaya menekan jumlah angka laka lantas.

"Kita ingin membangun pelajar yang taat pada peraturan, juga menjadikan mereka menjadi pejuang keselamatan berlalulintas di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Selain itu karena masih dalam rangka operasi Zebra, maka kami tekankan pada mereka untuk terus bersosialisasi kepada masyarakat agar taat dan tertib berlalulintas," jelas AKP Aristianto Budi, Kasatlantas Polres Bojonegoro, Selasa sore (14/11).

Ada sekitar 50 siswa-siswi tingkat SMA sederajat yang direkrut menjadi kelompok Ninja Warrior. Mereka tersebar dari sekian sekolahan yang ada di Bojonegoro.

"Kita tidak ingin para pelajar terus-menerus menjadi korban kecelakaan di jalanan. Kita ingin mereka gengsi bila tidak berprestasi di sekolahan, bukan sebaliknya mereka gengsi kalau memakai helm ataupun tidak menjadi anggota geng motor," tandasnya.

Adapun peran Ninja Warrior adalah berkampanye keselamatan di sekolahan maupun di lingkungan masing-masing. Dengan begitu, Aristianto mengaku optimis jumlah laka lantas dari kalangan pelajar tahun depan akan menurun.

"Pada operasi Zebra yang hari ini berakhir, persentase jumlah penindakan dari kalangan pelajar sekitar 40%. Dari sini kita bisa simpulkan, bahwa mereka masih banyak yang belum sadar tentang pentingnya menjaga keselamatan dengan cara tertib berlalulintas serta mematuhi rambu-rambu lalulintas," pungkas Aris. (nur/rev)