PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Bupati Probolinggo Hj. Tantriana Sari SE, terus berharap agar semua SKPD mempunyai terobosan dalam menciptakan layanan prima kepada masyarakat. Instruksi itu ternyata ditindaklanjuti Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo.
Kini, ada satu terobosan yang telah diciptakan Dinas Perikanan untuk mengembangkan budidaya lele yang hingga saat ini telah punya pangsa pasar tersendiri dan selalu dibutuhkan pasar. Terobosan itu yakni pembuatan pakan alternatif bagi budidaya lele, mengingat mahalnya pakan lele saat ini.
Baca Juga: Diperpanjang, Ugas Irwanto Tetap Jadi Pj Bupati Probolinggo
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedi Isfandi mengatakan, pakan lele tersebut dibuat dengan sentuhan teknologj. Pakan tersebut menjadi pakan alternatif menghadapi mahalnya pakan ternak pabrikan.
“Pakan lele pabrikan harganya Rp 10-15 ribu/kg. Sedangkan pakan mandiri yang kita gagas harganya Rp 6-7 ribu/kg. Ini menjadi pakan alternatif bagi pembudidaya lele,” jelasnya.
Berkat pakan lele mandiri hasil karya Dinas Perikanan dan kelompok budidaya tersebut, budidaya lele kembali bergairah sehingga produksi lele juha jalan terus.
Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Apresiasi Program TMMD
Hasilnya, kata Dedi, salah satu kelompok budi daya lele di Kabupaten Probolinggo meraih juara I inovasi pakan lele mandiri. Penghargaan itu diberikan oleh Gubernur Jatim pada peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim belum lama ini.
Selain itu, pembinaan kepada kelompok pembudidaya lele terus dilakukan Dinas Perikanan. Mulai dari pemberian paket bantuan hingga pelatihan untuk budidaya sekaligus pemasaran dan pengolahan. Sampai saat ini pembinaan kelompok-kelompok tersebut jalan terus.
“Kalau dulu Kabupaten Probolinggo mendatangkan lele dari luar daerah, sekarang terbalik. Kita yang mengirimkan lele ke luar daerah. Produksi lele kita terus meningkat. Dalam setahun kita produksi 4 juta ton setahun,” imbuhnya.
Baca Juga: Pj Bupati Probolinggo Sidak 4 Titik Gedung Serba Guna dan Pusat Oleh-Oleh
Dedi menambahkan, potensi budidaya lele di Kabupaten Probolinggo sangat besar dan sudah banyak dilakukan oleh masyarakat. “Tidak hanya sekedar dijual dalam bentuk mentah, tetapi lele yang dihasilkan juga dibuat berbagai macam olahan mulai abon lele, keripik lele, nugget lele, ulat sutra, kerupuk lele, bakso lele dan lain sebagainya,” jelasnya.
Keberhasilan itu ternyata menarik minat dan keingintahuan dari daerah lain untuk menimba ilmu sekaligus belajar. Seperti yang terlihat Jumat (17/11) pagi, sedikitnya 21 orang anggota kelompok ternak lele Mina Barokah Desa Kumpulrejo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro melakukan studi banding di Kabupaten Probolinggo.
Rombongan dari kelompok ternak lele Mina Barokah itu dipimpin oleh H Muhammad Irham. Mereka mengunjungi sentra pengolahan lele di Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Jatiratu Desa Randupitu, Kecamatan Gending serta Kelompok Budidaya Ikan Berkah Siongan, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih.
Baca Juga: DPUPR Kabupaten Probolinggo Perbaiki Jaringan Irigasi, Petani di Desa Clarak Bahagia
Perlu diketahui, Kabupaten Probolinggo saat ini memiliki stok lele yang berlimpah. Warga juga gemar mengkonsumsi lele. Bahkan, Pemkab kerap menggelar even lomba memancing ikan lele. (ndi/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News