GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ambruknya gedung SMPN 2 Kebomas membuat sejumlah partai politik (parpol) di Gresik angkat bicara. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Gresik salah satunya yang menyayangkan peristiwa ini.
"Kami merasa prihatin setelah melihat data masih ada ribuan sekolah yang rusak dan 500 lebih tak layak digunakan. Sementara selama ini pemerintah lebih terlena dalam mengejar proyek-proyek mercusuar," ujar Ketua PDIP Gresik Ir. Hj. Siti Muafiyah kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (30/11/2017).
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Ia juga menyayangkan kebijakan Pemkab yang saat ini tengah mengalihkan prioritas pendidikan dari sarana pendidikan ke mutu dan kualitas pendidikan. "Bagaimana mungkin mutu dan kualitas pendidikan bisa tercapai kalau sarana dan prasana tidak memadahi," cetus politikus asal Kebomas ini.
Untuk itu, pengusaha batik ini mendesak pemerintah menuntaskan pembenahan sarana dan prasarana pendidikan terlebih dulu. "Pemkab dan DPRD harus memrioritaskan pembangunan sarana fisik pendikan pada pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(RAPBD) tahun 2018," ujar perempuan yang akrab disapa Bu Siti
"Ketimbang melanjutkan proyek-proyek mercusuar yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat, lebih baik semua anggaran untuk sarana proyek mercusuar dialihkan ke fisik pendidikan," pintanya.
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
Bu Siti mengaku siap membantu pemerintah untuk mencarikan bantuan dana perbaikan sarana pendididikan, baik melalui pemerintah provinsi melalui program-program yang dibawa DPRD Jatim, maupun program-program pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Saya kira di pemerintah pusat banyak sekali anggaran untuk pendidikan. Semua tergantung kemauan pemerintah. Kalau ada kemauan dan keseriusan, pasti dapat. Saya pastikan itu," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News