Reuni Aksi 212, IKADI Jatim Kerahkan Massa ke Jakarta

Reuni Aksi 212, IKADI Jatim Kerahkan Massa ke Jakarta Muhammad Sholeh Drehem LC (tengah) bersama pengurus PW IKADI Jatim ketika jumpa pers.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Timur mengeluarkan sikap menanggapi rencana reuni aksi 212 yang diselenggarakan, Sabtu (2/12) hari ini di Jakarta. Ikadi Jatim dan Pengurus Daerah (PD) di kabupaten/kota akan mengerahkan massa tiap-tiap daerah minimal satu bis untuk berangkat ke Jakarta.

“Tiap kabupaten/kota di Jatim membawa satu bis, tinggal kalikan saja ada berapa orang. Sementara untuk pengurus PW ada 6 orang yang berangkat. Massa mulai bergerak setelah salay Jumat,” ungkap Ketua PW Ikadi Jatim, Muhammad Sholeh Drehem LC, ketika jumpa pers, di kantornya jalan Ahmad Yani, Jumat (1/12).

Menurut Sholeh, Ikadi adalah ormas Islam yang peduli pada dinamika keummatan yang memiliki anggota sekitar 2000 dai se-Jatim. Kata dia, Ikadi berupaya menjadi rujukan sikap umat dalam bingkai keharmonisan NKRI.

“Aksi reuni 212 adalah momentum kebersamaan karena umat islam dari berbagai elemen, dan berbagai organisasi berkumpul. Kebetulan ketika aksi 212 sebelumnya saya datang,” ungkap pria yang juga menjadi pengurus di MUI Jatim itu.

Dalam reuni 212 besok, Ikadi akan bersama umat untuk mengawalnya, dan mendinginkan masyarakat yang hadir agar tidak salah melangkah. Sholeh mengaku aksi 212 dirasakan memiliki kekuatan yang luar biasa dan dasyat. Dalam aksi 212 dirasakan ada persatuan demi kecintaan kepada Bangsa Indonesia, dan Agama Islam. Meskipun, ia mengakui pemicunya adalah seseorang yang melukai hati umat Islam.

“Ini bukan rahasia lagi. Dengan semangat membela Al Qur’an karim membuat umat bersatu dalam bingkai NKRI,” tegasnya.

Untuk reuni 212, Ikadi menyerukan umat islam agar selalu ikut terlibat aktif dalam dinamika keummatan, menjaga persatuan, merapat barisan dalam mengembangkan kerjasama baik antar ormas, dan semua elemen masyarakat. Selain itu, Ikadi juga menyerukan kepada penyelenggara Negara dan kekuatan politik untuk menjaga akhlaqul karimah, dan meninggalkan praktek yang dapat menyakiti umat Islam. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO