​Survei Terbaru Nielsen: 83% Publik Lebih Suka Baca Koran, Terpercaya, dan Headline Menarik

​Survei Terbaru Nielsen: 83% Publik Lebih Suka Baca Koran, Terpercaya, dan Headline Menarik Menpora Imam Nahrawi membaca koran HARIAN BANGSA saat acara jalan sehat Surabaya Berjalan yang digelar HARIAN BANGSA dan bangsaonline.com di parkir timur Delta Plasa Surabaya. Tampak Menpora didampingi Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana dan Direktur HARIAN BANGSA dan bangsaonline.com M Mas'ud Adnan.

Ia mengungkapkan, dilihat dari sisi iklan meskipun jumlah pendapatan belanja iklan turun 11 persen dari tahun 2013 ke tahun 2017, namun total pendapatan iklan koran yang masih tetap berada di angka Rp 21 Triliun. “Ini adalah gambaran bahwa cetak masih memiliki peluang mendapatkan kue iklan yang signifikan,” katanya.

Bahkan, menurut dia, jika dibandingkan porsi belanja iklan di cetak dan televisi, kategori hotel dan restoran masih banyak beriklan di cetak dengan share 97 persen, lalu kategori kesehatan dan pengobatan serta kategori toko/toko spesialis masing-masing memiliki share iklan yang tinggi di cetak dengan 95%, disusul kategori Institusi Pendidikan Formal (89%).

Sementara share iklan di cetak untuk Kategori Multivitamin dan Suplemen adalah 18 persen, dan Kategori Perangkat dan Layanan Komunikasi masih di angka 12%.

“Artinya pelaku cetak masih memiliki peluang untuk memikat pengiklan dari kedua kategori ini,” tegasnya.

Mengutip pendapat ketua Serikat Penerbit Suratkabar Dahlan Iskan, Hellen Katherina juga mengamini bahwa koran tidak akan mati, hanya saja jumlahnya akan menurun. Di mana setiap kota, paling tidak akan ada maksimal 2 atau 3 koran terbesar yang sehat secara bisnis.

”Kalau tidak salah, istilahnya Pak Dahlan, koran nanti tetap akan seperti gadis cantik dan seksi. Dia akan tetap menarik, meski jumlahnya hanya ada 2 atau 3 di setiap kota”.

Hasil survey terbaru Nielsen ini menunjukkan bahwa kini bakal tetap eksis ke depan. Bahkan kepercayaan publik terhadap koran sangat tinggi dibanding lainnya. Padahal tahun-tahun sebelumnya hasil survey Nielsen menunjukkan bahwa pembaca makin menurun. Sebaliknya pembaca internet justeru naik.

Pada tahun 2009 misalnya, hasil survei Nielsen menunjukkan bahwa angka pembaca koran semakin menurun secara signifikan, dari perolehan 28 persen pada kuartal pertama tahun 2005 menjadi hanya 19 persen pada kuartal kedua tahun 2009.

Penurunan yang sama juga terjadi pada cetak lainnya, yakni majalah dan tabloid. Pada kuartal kedua tahun 2009, perolehan tabloid hanya mencapai 13 persen. Sementara itu, majalah memperoleh 12 persen. Angka ini menurun jauh dibandingkan perolehan pada kuartal pertama 2005, majalah dan tabloid sama-sama memperoleh 20 persen dari total populasi. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Hanya Gara-Gara Ngebut, Mobil Diteriaki Maling di Jakarta':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO