BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Jawa Timur, Ahmad Hernowo mengatakan jika angka kematian balita dan angka kematian ibu di wilayahnya menurun.
Dia menyebutkan, pada tahun 2015 dan 2016 kasus kematian balita di Bojonegoro mencapai 270 korban, dan di tahun 2017 ini mengalami penurunan menjadi 140 korban.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Sedangkan untuk angka kematian ibu sampai dengan bulan Desember ini terjadi 16 kasus. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2015 dan 2016 yang mencapai 23 kasus kematian," jelas Hernowo, Kamis (14/12).
Menurut dia, faktor kematian ibu tersebut kare preklamsi, eklamsi dan perdarahan. Selain itu di tahun 2017 ini muncul faktor kematian lain, yakni menderita penyakit jantung berat.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada ibu dan calon ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas maupun dokter umum lainnya.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
"Jika terindikasi menderita penyakit berat diharapkan tidak hamil dahulu, sedangkan yang menderita sakit jantung ringan diperkenankan hamil dengan catatan mendapat pengawasan dari dokter obgyn dan dokter spesialis jantung," imbau dia.
Sedangkan untuk penderita penyakit jantung berat diharapkan tidak hamil karena risiko kematian sangat tinggi. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News