MALANG, BANGSAONLINE.com - Pengacara dan akademisi hukum Dr. Surya Tjandra semakin siap maju dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2019 mendatang melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari daerah pemilihan (dapil) Malang Raya.
Sebagai persiapan, Surya mulai turun langsung ke kantong-kantong masyarakat di berbagai wilayah di Kota dan Kabupaten Malang.
Baca Juga: Mengungkap Politik Uang (5), Usai Coblosan Transaksi Jual Beli Suara Tetap Berlangsung
Di Malang, Surya menyapa berbagai komunitas mulai dari masyarakat desa, aktivis perempuan, komunitas-komunitas keagamaan, hingga petani dan pedagang.
Seperti Senin (11/12/2017) lalu, Surya mengawali safarinya dengan mengikuti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama masyarakat Desa Gubugklakah, Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Di sana Surya berbaur dengan masyarakat desa.
Baca Juga: Mengungkap Politik Uang Pileg (4), Begitu Dilantik Anggota DPR Ingin Segera Balik Modalnya
Sukiono, salah seorang tokoh masyarakat mengatakan senang dengan kehadiran Surya.
“Kami terlalu sering diapusi. Politisi dan partai politik hanya datang ketika butuh suara kami dan melupakan begitu berhasil. Semoga dengan partai baru seperti PSI, kami bisa menaruh harapan untuk tidak akan dilupakan,” ujarnya kepada wartawan.
Setelah dari Gubugklakah, Surya berlanjut bertemu warga Ngadas, Jabung, Wonokerto, dan Poncokusumo.
Baca Juga: Tanya Jawab Islam: Haram! Gaji DPR Hasil Jual Beli Suara, Inilah Dalilnya
Sambutan hangat juga diterima Surya di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Surya mengaku memilih bergabung dengan PSI untuk melanjutkan perjuangannya. Sebelumnya, Surya dikenal sebagai salah satu pegiat antikorupsi dan penegakkan HAM.
Pada proses seleksi Calon Pimpinan KPK pada 2015 lalu, Surya dikenal sebagai salah satu anak muda yang berhasil maju hingga ke tahap akhir proses seleksi.
Baca Juga: Mengungkap Politik Uang Pileg (3), Caleg Tokoh Agama pun Terjerambap Money Politics
Sebagai pegiat hukum, Surya juga dikenal kiprahnya di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta sebagai advokat yang aktif mengadvokasi isu-isu perburuhan dan masyarakat lainnya. “Saya memiliki kesamaan perspektif dengan PSI mengenai dunia politik yang harus bebas dari korupsi,” ujar Surya Tjandra dalam keterangan persnya terkait bergabungnya ke PSI.
Menurut dia, sebagai sebuah partai yang diusung oleh anak-anak muda, PSI lebih potensial untuk menjadi wadah bersama memperjuangkan Indonesia yang berbeda dari sebelum-sebelumnya, yakni bebas dari korupsi, penuh toleransi, dan memiliki semangat perubahan ke arah yang lebih baik.
Surya juga menampik apa yang dilakukannya adalah kampanye. Menurutnya, dari hasil audiensi antara PSI dan Badan Pengawas Pemilu, hal ini tidak dikategorikan sebagai kampanye lantaran peserta pemilu hingga saat ini belum ditetapkan. “Banwaslu hanya berpesan agar apa yang kita lakukan tidak mengganggu ketertiban umum,” pungkas Surya.
Baca Juga: Mengungkap Politik Uang Pileg (2): Caleg: Hasil Survei, 80 % Money Politics
Muliono, tokoh masyarakat Dukuh Wonokerto, mengaku terkesan dan siap membantu Surya dalam ajang Pileg 2019 mendatang. “Kami senang ada yang datang sebagai caleg, biasanya hanya ajudan dan hanya beberapa bulan menjelang pemilu baru datang. Insya Allah, karena sampeyan sudah datang lebih dulu, kamu bantu,” ucapnya.
Dukungan serupa datang dari komunitas perempuan Malang yang tergabung dalam Suara Perempuan Desa (SPD). Salma Safitri Rahayaan, koordinator SPD mengaku siap mendukung Surya untuk maju caleg ke DPR RI dari Dapil Malang.
Menurut dia, majunya Surya Tjandra sebagai caleg merupakan kabar baik bagi perjuangan demokrasi. “Menjadi politisi adalah pekerjaan mulia untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan umat,” tutur Salma.
Baca Juga: Mengungkap Politik Uang Pileg (1), Suara Rakyat Lebih Murah dari Tarif PSK
Dia menyatakan dukungan kepada Surya untuk sama-sama mewujudkan Indonesia yang adil dan setara. “Apa lagi kiprah Surya mengenai penegakkan HAM telah sama-sama kita ketahui,” pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News