PACITAN, BANGSAONLINE.com - Musibah bencana alam yang terjadi di Pacitan diharapkan jadi media koreksi diri. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Perkumpulan Laskar Pemuda Desa (Laspeda), Arif Setya Budi, Rabu (20/12).
Menurut Arif, banyak kemungkinan yang menjadi penyebab hancurnya alam di Pacitan sehingga bencana singgah dengan membabi-buta seperti itu.
Baca Juga: Tanah Longsor Kembali Melanda Sejumlah Wilayah di Pacitan
"Kerusakan alam jelas sebagai salah satu penyebab. Karena itu ke depannya kami berharap bagaimana perekonomian masyarakat lebih terdongkrak, namun kepentingan kapitalis juga lebih terkendali," tutur Arif.
Dia mencontohkan aktivitas pertambangan yang perlu lebih diperhatikan. Arif meminta agar aktivitas pertambangan tidak hanya mengedepankan kepentingan‎ kelompok kapitalis dengan kedok mendongkrak perekonomian warga. Sedangkan di lain sisi, ekosistem alam secara perlahan ikut terdampak.
Baca Juga: Abrasi Bantaran Sungai Grindulu di Desa Mentoro Ancam 64 Kepala Keluarga
"Hal inilah yang lebih diperhatikan pengambil kebijakan untuk ke depannya. Menekan kemiskinan itu penting. Namun kelestarian alam juga tak bisa dikesampingkan," jelasnya.
Disebutkannya, angka kemiskinan di Pacitan saat ini bertengger di kisaran 15 persen. Sekali pun angka pengangguran saat ini tak sempat menyentuh 1 persen.
Arif menyatakan bahwa pemda setempat masih bisa melakukan terobosan-terobosan tanpa mengambil kebijakan yang berpotensi merusak kelestarian alam dengan dalih mendongkrak perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Belasan Titik Jalur Arjosari-Purwantoro Mengalami Longsor
"Saya menginginkan adanya sinergitas kepentingan. Sebab, itu persoalan hajat hidup orang. Akan tetapi, kepentingan yang lain juga tak bisa dikesampingkan. Ini yang harus diperhatikan semua pihak agar Pacitan bisa lebih berbenah dan lebih baik ke depannya," tukasnya. (yun/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News