BLITAR, BANGSAONLINE.com - Normalisasi sungai di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar akan dimulai 2018 nanti. Hal itu seperti diungkapkan Bupati Blitar Rijanto.
Menurutnya setelah tanggul sungai Unut dan sungai Bogel berkali-kali ambrol karena tidak kuat menahan arus sungai yang menyebabkan banjir, pihaknya melakukan berbagai upaya agar normalisasi yang diprediksi membutuhkan anggaran ratusan miliar itu segera terlaksana. Di antaranya Pemkab Blitar beberapa kali koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bahkan Pemkab Blitar juga sudah mengusulkan ke menteri PU untuk melakukan normalisasi sungai sejak dua tahun lalu.
Baca Juga: Ketua DPRD Blitar Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem
Dari berbagai upaya yang dilakukan, Pemkab Blitar akhirnya mendapatkan kepastian soal rencana normalisasi sungai Kedut Unut dan Sungai Bogel yang kerap meluap dan menyebabkan banjir di Kecamatan Sutojayan.
"Kita sudah mendapatkan jawaban dari beberapa kali koordinasi bersama dengan BBWS dan Pemprov Jatim," ungkap Rijanto kepada wartawan, Rabu (27/12).
Menurut Rijanto, normalisasi sungai Kedut Unut dan sungai Bogel akan dimulai pada 2018. Hanya saja bulan berapa pelaksanaannya dimulai masih belum diketahui. Normalisasi sungai Kedut Unut dan sungai Bogel itu rencananya akan dilakukan dengan sistem multiyears atau pengerjaannya lebih dari satu tahun dan ditargetkan selesai pada tahun 2019.
Baca Juga: Hujan Puting Beliung Akibatkan Sejumlah Bangunan di Blitar Rusak
"Untuk kepastian waktunya kita belum mendapatkan informasi, namun yang pasti 2018 segera dinormalisasi," tegasnya.
Tanggul sungai Unut dan sungai Bogel selama ini memang hanya merupakan tanggul tradisional yang dibuat dari sesek bambu dan karung pasir. Tanggul tersebut rawan jebol, apalagi jika curah hujan tinggi karena adanya pendangkalan dan penyempitan sungai.
"Jika tidak dinormalisasi akan tetap seperti ini. Meskipun hujan gak deras jika terjadi dalam waktu lama ya akan tetap menyebabkan air meluap dan tanggul jebol bahkan menyebabkan banjir menggenangi permukiman warga dan area persawahan," jelasnya.
Baca Juga: 4 Korban Truk Terseret Banjir di Blitar Ditemukan Meninggal Dunia
Pendangkalan sungai Unut sendiri disebabkan dari bukit Tumpak Suru Desa Margomulyo dan Bukit Jurang Kendil di Kecamatan Panggungrejo. Lapisan tanah dan lumpur yang tergerus hujan akan meluncur ke bawah bermuara di aliran Sungai Unut. Di kemiringan sekitar 45 derajat, masyarakat membuka ladang yang ditanami palawija. Alih fungsi lahan Jati berubah ke palawija, membuat akar tanaman tidak kuat menahan tanah saat hujan deras tiba. (blt1/tri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News