Wali Kota Kediri soal Polemik Pedagang Setono Betek: Silakan Diselesaikan Sendiri

Wali Kota Kediri soal Polemik Pedagang Setono Betek: Silakan Diselesaikan Sendiri Pasar Setono Betek setelah direvitalisasi.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar akhirnya angkat bicara terkait kisruh penempatan pedagang Pasar Setono Betek. Orang nomor satu di Kota Kediri itu minta agar pemilik kepentingan bisa duduk bersama menyelesaikan persoalan tersebut.

Sebab pada dasarnya, pembangunan pasar yang lebih representatif itu, untuk kepentingan masyarakat. ”Tidak semuanya bisa di (lantai) bawah. Terus yang di (lantai) atas, tidak usah diisi. Kalau tidak ada yang mau mengalah, bisa saja saya menunjuk mereka yang mau berjualan di atas. Itu kalau saya mau. Pasar sudah dibangunkan, saya berharap solusinya datang dari mereka,” kata wali kota.

Baca Juga: Program Serbu Pasar, Kuatkan Ekonomi Pasar Tradisional dan UMKM Kota Kediri

Kendati wali kota menyerahkan solusi pada pemilik kepentingan, namun dia memberikan syarat agar dalam persoalan tersebut terlepas dari kepentingan politik baik dari eksekutif, maupun legislatif.

“Silakan dipecahkan sendiri, lepas dari kepentingan politik. Tidak boleh wali kota punya kios di situ. Tidak boleh anggota DPRD punya kios di situ. Clear. Utamakan masyarakat dulu. Satu orang satu kios, “ tegasnya.

Sebelumnya aksi protes dilakukan pedagang konveksi pasar Setono Betek. Ini terkait pembagian stan los pasar oleh pedagang lama. Mereka mengeluh karena takut barang jualannya tidak laku bilamana nanti ditempatkan di lantai dua.

Baca Juga: Monitoring Harga, Komoditas di Pasar Kota Kediri Terpantau Aman

Pasar Setono Betek pada 2017 disulap menjadi bangunan dua lantai degan luas 40 x 80 meter persegi. Rencananya, pasar itu dibangun empat blok dengan dua lantai. Namun untuk sementara, dibangun hanya blok A terlebih dahulu. Diharapkan Pasar Setono Betek bisa menjadi andalan bagi Kota Kediri

Pembangunan Pasar Setono Betek dilakukan kontraktor pelaksana PT Ayem Mulya Indah, PT Kediri Putra dan PT Bangun Persada Prima Surabaya dengan anggaran APBD Kota kediri Rp 45 miliar. (rif/rus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO