Aniaya Guru Hingga Meninggal, Siswa SMA Torjun Sampang Ditangkap Polisi

Aniaya Guru Hingga Meninggal, Siswa SMA Torjun Sampang Ditangkap Polisi Budi Cahyono, guru kesenian SMA Negeri I Torjun Sampang Madura Jawa Timur yang diduga dianiaya HI, muridnya sendiri hingga meninggal dunia. foto: istimewa/whatsapp

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Dr Saiful Rachman pagi ini langsung terjun ke Sampang Madura untuk menuntaskan kasus siswa bernama Moh Holili yang diduga menganiaya gurunya sendiri, Ahmad Budi Cahyono, hingga meninggal dunia.

“Pagi ini akan saya tuntaskan peristiwa penganiayaan siswa terhadap guru di SMA Torjun Sampang yang menyebabkan guru itu meninggal dunia,” kata Saiful Rahman di akun facebooknya, Jumat (2/2/2018).

Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?

“Persoalan ini sangat serius dan harus ditindaklanjuti secara hukum,“ tegasnya sembari minta agar masyarakat tetap tenang dan sekolah SMA dan SMK lainnya terus menjalankan proses belajar mengajar seperti biasa. Saaiful Rachman menegaskan bahwa Budi meninggal dunia tadi malam pukul 19.00 di RS dr Soetomo.

Seperti diberitakan, Holili, siswa SMA Negeri 1 Torjun diduga menganiaya Budi Cahyono, gurunya sendiri hingga meninggal. Kasus ini langsung mendapat penanganan kepolisian.

Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hery Kusnanto mengungkapkan bahwa aparat kepolisian menangkap Holili di rumah di Dusun Brekas, Desa Torjun, Kecamatan Torjun, Sampang, Madura, Jawa Timur, sekitar pukul 24.00 WIB.

Baca Juga: Polisi akan Gelar Perkara Kasus Pengancaman Mantan Kades di Sampang

Budi Cahyono adalah guru kesenian. Ia diduga dianiaya oleh Holili pada Kamis (1/2) sekitar pukul 13.00 WIB. "Dia meninggal dunia di RS Dr Soetomo Surabaya sekitar pukul 22.00 WIB, dan dua jam dari meninggalnya guru Budi itu, tersangka kami tangkap di rumahnya," kata AKP Hery Kusnanto seperti dikutip Antara.

Kasus penganiayaan itu terjadi saat Budi mengajar. Ada dua versi. Salah satu versi menyebutkan saat Budi mengajar Holili malah tidur.

Namun ada versi lain. Saat itu Budi mengajar seni lukis Holili tidak mendengarkan keterangan guru tapi malah mengganggu teman-temannya dengan mencoret lukisan-lukisan teman-temannya. Budi menegur Holili tapi tak dihiaraukan. Budi kemudian mencoret pipi muridnya itu dengan tinta lukis sebagai bentuk teguran.

Baca Juga: Dua Pekan Berlalu, Kasus Pengancaman Mantan Kades di Sampang Dipertanyakan Korban

Tenyata Holili tak terima. Ia langsung berdiri dan memukul Budi. Holili juga mencegat sang guru setelah pulang sekolah dan memukul korban. Menuut Hery, berdasarkan olah data tim intelijen Polsek Torjun, pemukulan sepulang sekolah itu dilakukan Holili di Jalan Raya Jrengik, Sampang.

Budi sempat pulang ke rumahnya setelah mengalami aksi kekerasan itu. Sampai di rumahnya ia pingsan. Ia kemudian dirujuk ke RS Dr Soetomo di Surabaya.

Hasil diagnosa dokter, Budi mengalami mati batang otak (MBO). Semua organ dalam tubuhnya sudah tak berfungsi. Ia pun meninggal di RS Dr Soetomo.

Baca Juga: Mantan Kades di Sampang Dipolisikan Warganya

Sikap prihatin juga disampaikan Bupati Sampang Fadhilah Budiono. Menurut dia, kasus ini tak seharusnya terjadi di dunia pendidikan kita.

Kasus ini kini viral di medsos. Banyak netizen menganggap kasus ini merupakan perbuatan sadis. Sementara di tengah viral kasus aksi kekerasan ini netizen juga memunculkan pernyataan tokoh Madura Prof Dr Mahfud MD yang intinya bahwa dulu orang tuanya selalu sowan ke gurunya mengucapkan terimakasih setiap dirinya dihukum oleh gurunya di sekolah. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO