Diduga Berselfie dengan Bacawali, Kepala Puskesmas Dipanggil Panwaslu

Diduga Berselfie dengan Bacawali, Kepala Puskesmas Dipanggil Panwaslu Hermawan, Ketua Panwascam Blimbing saat menunjukan bukti foto dr. Lisna berselfie dengan H. M Anton yang merupakan calon wali kota, Selasa (6/2). foto: Iwan Irawan/bangsaonline.com

MALANG, BANGSAONLINE.com - Teguran Panwaslu Kota Malang agar tidak berfoto selfie ria dengan salah satu bakal calon wali kota atau wakil wali kota Malang kurang diindahkan.

Pada Minggu (28/1) lalu, saat acara hari jadi Kelurahan Bunulrejo bertajuk pengobatan gratis, dr. Lisna selaku kepala Puskesmas Kendalkerep Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, harus berurusan dengan Panwaslu Kota Malang. Pasalnya, ia diduga telah melanggar UU Pilkada No. 10 Tahun 2016, surat edaran KASN, serta Kemen PAN-RB, yakni soal kenetralitasan seorang ASN.

Baca Juga: Paslon Anton-Syamsul Terima Hasil Pilwali Malang dengan Catatan Khusus

Menurut Iwan Sunaryo, Komisioner Panwaslu Bidang Penindakan Pelanggaran, kejadian ini bermula saat Wiharto, seorang staf Panwaslu, melaporkan adanya seorang ASN berselfie dengan salah seorang bakal calon wali kota, yakni HM Anton (wali kota saat ini).

"Hal ini menjadi temuan langsung alias bukan hasil sebuah laporan masyakarat. Sehingga Panwas kami yang ada di Kecamatan Blimbing langsung membuatkan berita acara plus mengundang dr. Lisna pada Senin (5/2) untuk melakukan klarifikasi guna memintai keterangannya," jelas Iwan.

Temuan ini oleh pihak Panwascam Blimbing dilimpahkan ke Panwaslu Kota Malang guna mengkaji lebih jauh, apakah betul-betul ada nilai pelanggarannya atau tidak.

Baca Juga: Rekapitulasi Pilkada ​Kota Malang, Timses Paslon Anton-Syamsul Pertanyakan Form C6

"Jika ada nilai pelanggarannya, maka Bawaslu yang akan menindaklanjutinya ke Mendagri, karena ada dugaan kuat melanggar kode etik dan administrasi. Namun jika tidak ada nilai pelanggarannya, maka kami akan merehabilitasi nama baiknya ke publik," terang Iwan.

Ia juga menyinggung kasus lainnya, seperti Bacawali HM Anton yang berfoto di SMAN 1 Malang. Menurutnya, saat ini kasus tersebut masih diperlukan pendalaman, karena masih membutuhkan pengumpulan bukti lainnya.

“Kami imbau kepada segenap ASN Malang agar tidak mengambil momen foto selfie atau kegiatan lainnya dengan salah satu bakal calon. Pasalnya, sudah jelas diatur dalam UU dan surat edaran, yakni dilarang," ucapnya.

Baca Juga: Paslon Menawan Terima Lapang Dada, Asik dengan Catatan

Ketua Panwascam Blimbing Hermawan menambahkan jika pihak Panwas sudah mengingatkannya waktu itu agar tidak mengambil momen foto selfie karena sudah dilarang di masa Pilkada ini.

"Tapi sepertinya tidak direspon. Ya, kami akhirnya menindaklanjutinya dengan sebuah temuan. Apakah foto selfie tersebut diunggah ke medsos, masih belum jelas," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Asih Tri Rachmi Nuawantari mengatakan jika foto tersebut tidak diambil dengan cara selfie. “Dan tidak hanya foto itu saja. Masih banyak foto lain yang sebenarnya diperlukan untuk melapor ke saya, bahwa hal itu menjelaskan kalau dia (kepala puskesmas) sudah menjalankan perintah saya,” jelasnya.

Baca Juga: Pilwali Malang: Paslon Sae Klaim Kemenangan dengan Raihan Suara 44,99 Persen

Pihaknya mengaku diminta untuk memberikan pelayanan pengobatan gratis pada masyarakat dan kebetulan saat itu wali kota minta diperiksa. Akhirnya yang diperiksa itu statusnya adalah wali kota bukan paslon.

"Soal sangkaan melanggar, itu haknya Panwas. Justru yang saya khawatirkan dampak dari ini adalah teman-teman menjadi takut melayani masyarakat. Kemarin kami juga berusaha mendampingi dr. Lisna bersama lurah dan karang taruna selaku panitia. Hanya saja kami tidak diperkenankan masuk, turut serta dalam klarifikasi karena katanya tertutup alias internal. Saya dengar cerita dari mereka bahwa semua juga berfoto bersama dengan bapak wali kota," jelasnya.

Ia mengaku heran lantaran hanya puskesmas yang sebagai tamu untuk diminta pengobatan cuma-cuma di hari Minggu yang dipanggil.

Baca Juga: Semua Paslon Pilwali Kota Malang Unggul di TPS-nya Sendiri

"Pengapa pihak lain kok tidak dipanggil. Selama ini dan ke depannya kami tetap profesional. Kami akan tetap memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Kami hanya takut pada Allah untuk menjalankan amanah sebagai tenaga kesehatan. Pada saat perang, musuh saja juga harus diobati," pungkasnya. (iwa/thu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO