PACITAN, BANGSAONLINE,com - Penguatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga pasca terjadinya bencana alam di Pacitan harus dilakukan.
Bambang Supriyono, kepala Dinas Pangan Pacitan mengatakan saat ini Pacitan tengah menghadapi masa transisi pasca terjadinya musibah banjir dan tanah longsor. Karena itu, ia menilai pentingnya penguatan ketahanan pangan hingga di level rumah tangga.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Cadangan pangan Pemkab Pacitan tahun 2017 sudah tersalurkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar 22,5 ton. Semoga di tahun 2018 ini bisa menyalurkan sebanyak 30 ton," ujarnya di sela-sela rakor Dewan Ketahanan Pangan, Rabu (7/2).
Pada kesempatan tersebut, Bambang juga mengungkapkan kalau masyarakat Pacitan masih kurang dalam memanfaatkan pekarangannya untuk kegiatan pertanian maupun perkebunan.
"Tahun lalu, ada beberapa sampel sayuran dan makanan di Pasar Minulyo Pacitan serta kerupuk rambak dan udang kering (ebi) yang mengandung boraks, serta tomat yang mengandung pestisida. Ini menandakan ketergantungan masyarakat Pacitan atas hasil pertanian dari luar daerah masih cukup tinggi. Sehingga mau nggak mau mereka tetap membelinya meskipun dengan risiko tinggi terhadap kesehatan," ungkapnya.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Bambang berharap tahun ini Pacitan akan bangkit serta didukung dengan anggaran yang cukup besar. "Sehingga bisa mencapai angka yang riil untuk ketahanan pangan di Pacitan," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Pacitan Indartato mengatakan kalau pangan itu sangat penting untuk menyehatkan manusia serta menciptakan generasi yang baik. Terlebih harga beras akhir-akhir ini sangat tinggi. "Karena itu kegiatan ini sangat penting untuk mengurangi dampak dari kenaikan harga beras," timpalnya.
Bupati menyebut, sesuai UU No.18 Tahun 2018 ketersediaan pangan merupakan tanggung jawab pemerintah dan semua pihak. "Banyak kendala yang kita hadapi terkait peningkatan hasil pangan. Salah satunya adalah pupuk. Pada saat pemupukan petani harus dihadapkan dengan kelangkaan. Ini harus ada langkah-langkah solusi," pinta orang nomor satu di Pemkab Pacitan ini.
Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah
Sementara Sekkab Pacitan Suko Wiyono yang juga Wakil Ketua Harian Dewan Pangan mengakui bahwa pangan merupakan kebutuhan primer dan sangat penting bagi masyarakat. "Sementara lahan kita semakin lama semakin habis untuk pemukiman serta pembangunan jalur-jalur penting. Tentu ini akan mempengaruhi ketersediaan pangan kita," terangnya. (yun/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News